Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penangkapan Menteri Rusia Disebut Bagian dari Persaingan Internal Pemerintah

Kompas.com - 16/11/2016, 07:43 WIB

MOSKWA, KOMPAS.com - Pnangkapan Menteri Ekonomi Rusia Alexei Ulyukayev ini di mata sebagian kalangan tak lebih merupakan bagian perebutan kekuasaan tingkat tinggi di dalam tubuh pemerintah.

"Apa yang kita lihat hari ini bukan merupakan perang melawan korupsi," kata anggota parlemen Gennady Gudkov, yang kerap mengkritik kebijakan Kremlin.

"Ini merupakan bagian dari persaingan internal untuk berebut pengaruh, aliran uang, dan posisi," tambah Gudkov.

Sebelumnya, pemeritah Rusia, Selasa (15/11/2016), menetapkan Menteri Ekonomi Alexei Ulyukayev sebagai tahanan rumah selama dua bulan setelah dia dicurigai menerima suap 2 miliar dolar AS dalam sebuah negosiasi minyak.

Ulyukayev adalah pejabat tertinggi Rusia yang ditahan karena dugaan korupsi sejak Presiden Vladimir Putin berkuasa pada 2000.

Ditahannya Ulyukayev memicu spekulasi bahwa penyelidikan kasus suap ini terkait dengan perebutan pengaruh di dalam tubuh pemerintahan Putin.

Keputusan untuk menjadikan menteri berusia 60 tahun itu sebagai tahanan rumah diambil hakim pengadilan distrik Basmanny, Moskwa, Artur Karpov.

Dengan keputusan ini maka hingga 15 Januari mendatang, Ulyukayev tak boleh meninggalkan kediamanya yang terletak di sisi barat daya Moskwa.

Komite Investigasi Rusia mengatakan, Ulyukayev meminta imbalan untuk menyetujui sebuah akuisisi yang akan dilakukan Rosneft, perusahaan minyak milik negara.

Rosneft memang berniat mengambil alih mayoritas saham perusahaan minyak Bashneft yang saat ini dimiliki pemerintah.

Bulan lalu, kesepakatan bernilai 5,2 miliar dolar AS atau lebih dari Rp 63 triliun itu sudah disepakati.

Penyidik menuding Ulyukayev mengancam akan menggunakan wewenangnya sebagai menteri untuk menciptakan berbagai gangguan terhadap kegiatan perusahaan itu di masa depan.

Penyidik mengatakan, dinas rahasia FSB pada Senin (14/11/2016), dalam sebuah operasi tangkap tangan saat Ulyukayev menerima uang suap itu.

Namun, sejauh ini penyidik tidak menyebutkan tersangka yang memberikan uang suap kepada Ulyukayev.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com