Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Saat Pilpres, 9 Negara Bagian AS Gelar Referendum Legalisasi Ganja

Kompas.com - 04/11/2016, 13:39 WIB

LOS ANGELES, KOMPAS.com - Pada Selasa (8/11/2016), seluruh rakyat Amerika Serikat akan memberikan suara untuk memilih pemimpin baru.

Namun, di sembilan negara bagian, rakyat memberikan suara bukan hanya untuk Hillary Clinton atau Donald Trump tetapi untuk masalah lain.

Di California, Arizona, Maine, Massachusetts, dan Nevada rakyat akan memberikan suara untuk melegalkan kepemilikan dan penggunaan mariyuana untuk kebutuhan rekreasional.

Selain itu akan diputuskan juga legalisasi penanaman, produksi, dan penjualan benda yang kini masih dinyatakan sebagai barang haram itu.

Sementara di Arkansas, Florida, dan Dakota Utara rakyat akan menentukan apakah penggunaan mariyuana untuk keperluan medis akan dilegalkan.

Sedang rakyat Montana akan memutuskan kondisi tertentu yang membuat mariyuana dalam fungsi terapi bisa digunakan.

Amerika Serikat adalah negara dengan jumlah pengguna obat-obatan terlarang di dunia.

Para pengacara mengatakan, legalisasi ganja akan menghentikan perang melawan narkotika dengna menghilangkan motif keuntungannya.

Marijuana adalah salah satu jenis narkoba yang paling populer di AS dan sebanyak 57 persen warga negeri ini setuju jika ganja dilegalkan, berdasarkan survei yang digelar Pew Research Center.

Satu dekade lalu, dukungan untuk melegalkan mariyuana di AS hanya berkisar antara 32 persen dari warga negeri tersebut.

Perdebatan soal legalisasi ganja di AS memuncak setelah Kanada berencana untuk melegalkan ganja pada 2017.  

Sementara itu, Uruguay pada 2014 menjadi negara pertama di dunia yang memiliki aturan tentang konsumsi, penjualan, dan produksi ganja.

Pada 2012, Colorado menjadi negara bagian pertama di AS yang melegalkan ganja untuk kebutuhan rekreasional.

Saat itu, penggunaan ganja untuk keperluan medis sudah diizinkan di beberapa negara bagian selama lebih dari satu dekade.

Kini, seseorang bisa membeli ganja dengan resep di 25 negara bagian AS dan di Washington DC.

Industri ini memang sangat menguntungkan. Pada 2014, penjualan ganja menghasilkan perputaran uang sebesar 4,6 miliar dolar AS, 92 persen merupakan penjualan untuk tujuan medis.

Angka tersebut diperkirakan bakal melonjak hingga 20 miliar dolar pada 2020, dengan setengah dari perputaran uang itu berasal dari penjualan ganja untuk kebutuhan rekreasional.

Arcview Market Research, perusahaan konsultan industri kanabis, mengatakan, pada 2020, di pasar California akan beredar ganja dengan nilai mencapai 6,4 miliar dolar AS.

"Sudah saatnya ganja dilegalkan. Sudah saatnya ada pajak untuk ganja. Sudah saatnya mengatur konsumsi ganja untuk orang dewasa di California," kata wakil gubernur California, Gevin Newsom.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com