Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

FBI Selidiki Dokumen Palsu yang Diskreditkan Hillary

Kompas.com - 04/11/2016, 13:29 WIB

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Biro Investigasi Federal (FBI) dan agen-agen intelejen Amerika Serikat kini sedang memeriksa dokumen-dokumen palsu yang bertujuan mendiskreditkan kampanye Hillary Clinton. 

Para pejabat AS meyakini, perkembangan terbaru sebagai bagian upaya Rusia untuk mengganggu pemilihan Presiden AS, seperti dilaporkan Reuters.

Senator AS, Tom Carper, yang merupakan seorang Demokrat di Komite Keamanan Dalam Negeri Senat, disebut dalam salah satu dokumen yang sedang diselidiki FBI itu.

Dalam surat yang diidentifikasi sebagai palsu itu, Carper dikutip dalam email yang ditujukan kepada Hillary.

"Kami tidak akan membiarkan Anda kalah dalam pemilihan ini," kata orang yang melihat dokumen itu.

Dokumen palsu itu adalah salah satu dari beberapa dokumen disampaikan kepada FBI dan Departemen Kehakiman AS untuk diperiksa dalam beberapa pekan terakhir, kata sumber.

Seorang juru bicara untuk Carper menolak berkomentar.

FBI juga memeriksa beberapa dokumen elektronik lain yang mengatasnamakan perusahaan pengumpul suara Demokrat, Joel Benenson, Benson Strategy Group, dan Clinton Foundation. 

Sebagai bagian dari penyelidikan dugaan peretasan oleh Rusia, FBI juga telah meminta para pejabat dari kubu Demokrat untuk memberikan salinan dokumen lain yang dicurigai.

Seorang juru bicara FBI menegaskan, lembaga itu "sedang menerima keluhan tentang dugaan surat palsu" terkait dengan Pilpres AS.

Dokumen palsu berisikan klaim terkait menurunnya jumlah suara Clinton dalam survei pemilu dengan menyerukan akan melakukan perubahan strategi cukup besar untuk 8 November.

Strategi itu antara lain membuat kerusuhan warga sipil dan membuat serangan bom radiologi untuk mengganggu pemilu.

Para pejabat Rusia menolak jika dikaitkan dengan peretasan untuk menggangu Pilres AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com