WASHINGTON DC, KOMPAS.com — Para penyelidik Biro Investigasi Federal (FBI) Amerika Serikat mengetahui bahwa e-mail yang ditemukan dalam penyelidikan kasus lain mungkin berhubungan dengan kasus e-mail kandidat presiden AS, Hillary Clinton.
FBI sudah mengetahui kemungkinan itu sejak beberapa pekan lalu. Namun, seperti dilaporkan Voice of America, Senin (31/10/2016), FBI tidak mengungkapkan penemuannya sampai 11 hari sebelum pemilihan presiden.
FBI sendiri telah memperoleh izin pengadilan untuk memulai pemeriksaan kumpulan e-mail yang mungkin berhubungan dengan penyelidikan penggunaan server e-mail pribadi Hillary.
E-mail pribadi dimaksud digunakan pada masa Hillary memegang jabatan menteri luar negeri. Kubu Demokrat menganggap penentuan waktu pengumuman penyelidikan itu bermotif politik.
Direktur FBI James Comey mengirim surat kepada para tokoh Kongres AS pada Jumat pekan lalu, yang memberi tahu mereka mengenai perkembangan itu.
Comey mengatakan dalam pemberitahuannya kepada Kongres bahwa para penyelidik tidak mengetahui apakah penemuan itu signifikan karena bahan tersebut belum ditinjau kembali.
Pemimpin Demokrat di Senat AS, Harry Reid, Minggu (30/10/2016), mengatakan bahwa Comey menggunakan jabatannya untuk mempengaruhi pemilihan presiden.
Menurut Reid, Comey mungkin juga telah melanggar hukum karena sedang menyelidiki kembali e-mail pribadi Hillary.
Harry Reid menuduh Direktur FBI James Comey melanggar hukum yang melarang pejabat pemerintah mempengaruhi pemilu.
Berita pemeriksaan oleh FBI muncul dua minggu sebelum Pilpres AS, yang akan dilakukan pada 8 November nanti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.