Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditemukan, Papirus Berusia 2.700 Tahun yang Sebut Nama "Yerusalem"

Kompas.com - 27/10/2016, 15:46 WIB

KOMPAS.com — Otoritas Israel menemukan dokumen langka yang konon berusia lebih dari 2.700 tahun.

Dokumen tersebut ditemukan dalam bentuk lembaran papirus berisi tulisan dalam bahasa Ibrani.

Dr Eitan Klein dari Badan Arkeologi Israel (IAA) mengatakan, dokumen ini menjadi bukti langka keberadaan pemerintahan Kerajaan Yehuda.

Sebab, dokumen ini antara lain menyebut soal Yerusalem.

Diyakini, papirus tersebut adalah referensi tertulis paling awal soal kota Yerusalem, di luar penjelasan yang ada di Alkitab.

Disebutkan, dokumen tersebut berisi catatan dua baris tentang pengiriman minuman anggur.

Dokumen itu didapat saat penggerebekan terhadap kawanan pencuri barang-barang antik.

Penelusuran pihak berwenang menunjukkan lembaran papirus ini didapatkan kawanan pencuri dari satu gua di dekat Laut Mati.

Cuaca di sekitar kawasan Laut Mati diperkirakan ikut membantu mengawetkan dokumen ini.

"Iklim gurun yang kering ikut membantu mengawetkan bahan-bahan yang rapuh seperti papirus," kata Amir Ganor, salah satu arkeolog IAA.

Pengumuman papirus kuno itu dilakukan Rabu (26/10/2016), tidak lama setelah badan kebudayaan PBB (UNESCO) mengadopsi resolusi II dalam satu pekan, yang menafikan kaitan antara Yahudi dan Yerusalem.

Naskah resolusi hanya memuat nama Islam Haram al-Sharif untuk menyebut tempat bersejarah di Yerusalem yang disucikan oleh pemeluk Islam dan Yahudi.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menggambarkan keputusan UNESCO itu sebagai keputusan yang tak masuk akal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com