Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yaman Alami Malnutrisi Parah, Jutaan Anak di Ambang Kematian

Kompas.com - 26/10/2016, 22:54 WIB

SANA’A, KOMPAS.com –  Saida Ahmad Baghili (18), kini terbaring lemah di rumah sakit kota Hodaida, Yaman.

Remaja perempuan itu merupakan satu contoh dari jutaan kasus malnutrisi parah yang terjadi di Yaman akibat kecamuknya perang saudara selama 19 bulan, seperti dilaporkan Reuters.

Baghili tiba di Rumah Sakit Al Thawra, Sabtu (22/10/2106). Ia terbaring di kasurnya dan tak dapat makan. Perempuan itu hanya bisa minum jus, susu dan teh, kata kerabat dan perawat.

"Malnutrisi terjadi karena kondisi keuangan dan perang saudara yang saat ini masih berkecamuk," kata Asma Al Bhaiji, perawat, Selasa (25/10/2016)

Perempuan itu merupakan satu kasus dari 14 juta lebih warga Yaman yang kekurangan pangan, dan jutaan anak menderita kekurangan gizi akut.

Hingga saat ini negara itu dinilai berada di ambang bencana kelaparan, kata Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Potret Baghili merupakan pengingat atas krisis kemanusiaan di negara termiskin Semenanjung Arab.

Reuters Ali Mohammed al-Tawaari, bayi laki-laki berusia enam bulan yang menderita malnutrisi akut, menangis di sebuah rumah sakit di Sana'a, ibu kota Yaman. Foto diambil pada 30 Juli, 2015.
Setidaknya 10.000 warga tewas akibat perang antara koalisi pimpinan Arab Saudi dengan pemberontak Houthi yang didukung Iran.

Baghili berasal dari desa kecil, Shajn, 100 kilometer dari barat daya Hodaida.

Ia biasa menggembala domba sebelum kasus malnutrisi mulai mewabah lima tahun lalu, kata bibinya, Saida Ali Baghili.

"Awalnya semua tampak normal. Kesehatannya juga tampak baik. Tak ada yang salah dengan dirinya. Namun tiba-tiba dia jatuh sakit," kata Ali Baghili.

"Ia telah sakit selama lima tahun, dan tak dapat mengonsumsi apapun. Katanya, tenggorokannya perih".

Pasca perang terjadi, kondisinya kian parah, salah satu sebabnya, keluarga tak punya cukup uang untuk merawat Baghili.

Berat badannya turun banyak. Selama dua bulan ia terserang diare.

"Ayahnya tak dapat membawanya ke rumah sakit, tetapi beberapa pendonor akhirnya memberi pertolongan," kata Ali Baghili tanpa menyebut identitas yang membantu.

Jutaan anak kurang gizi di Yaman berada di ambang kematian jika tidak segera ditolong.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com