Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jutaan Warga Thailand Bersiap Ikuti Prosesi Pemindahan Jenazah Raja

Kompas.com - 14/10/2016, 12:28 WIB

BANGKOK, KOMPAS.com  - Jutaan warga Thailand mengenakan pakaian hitam pada Jumat (14/10/2016) ini sebagai tanda duka atas wafatnya Raja Bhumibol Adulyadej.

Mereja juga sedang bersiap untuk mengikuti upacara tradisional agama untuk Raja Bhumibol, yang kepergiannya meninggalkan negara ke dalam sebuah era baru yang kurang pasti.

Bhumibol, raja yang paling lama memerintah di dunia, meninggal pada Kamis (13/10/2016), di usia 88 tahun setelah bertahun-tahun sakit.

Kematiannya mengguncang 67 juta warganya sehingga mereka memulai masa perkabungan Jumat ini di tengah situasi yang tak pasti, seperti dilaporkan Agence France-Presse.

Putra Mahkota Vajiralongkorn (64) bakal menjadi raja baru, tapi ia tidak memiliki tingkat popularitas seperti yang dirasakan sang ayah.

Thailand telah mengalami serangan bom dan kekhawatiran akan krisis ekonomi.

Pemimpin pemerintahan junta, Perdana Meneri Prayuth Prayuth Chan-ocha,  mengimbau warga untuk menerima keputusan pengangkatan Vajiralongkorn dan "tidak membuat kekacauan".

Pihak istana mengatakan, iring-iringan untuk pemindahan jenazah raja, yang diikuti putra mahkota dan anggota keluarga kerajaan lainnya, segara dilakukan dari rumah sakit, tempat raja wafat.

Jenazah raja akan dibawa ke Grand Palace, sebuah kompleks berkilauan kuil dan paviliun di jantung kota Bangkok.

Jutaan orang diperkirakan akan tumpah ke sisi jalan-jalan untuk memberikan penghormatan ketika iring-iringan peti jenazah akan melewati mereka.

Putra mahkota akan memimpin pemandian jenazah raja, mengikuti rital pemakaman tradisional Buddhis.  

Jenazahnya bakal disemayamkan selama berbulan-bulan, dengan setidaknya 100 hari akan diisi dengan nyanyian oleh para biarawan Buddha.

Jumat ini merupakan hari yang tenang, awal dimulainya masa perkabungan nasional selama satu tahun. Kota Bangkok berpenduduk 12 juta diperkirakan akan sepi.

Jutaan warga bersiap berdiri ke sisi jalan sambil mengenakan pakaian hitam dan putih, dua warga yang menjadi simbol perkabungan di Thailand.

Kantor pemerintah dan perusahaan milik negara tidak beroperasi untuk memberikan penghormatan kepada raja, kecuali bisnis dan pasar keuangan tetap buka seperti biasa.

"Saya sangat sedih, saya lahir pada masa raja ini," kata Arunee Sahathongthai (49) saat membeli sepasang celana panjang hitam di Bangkok. Ia  mengatakan, warga Thailand sangat berduka.

Beberapa warga merasa khawatir tentang masa depan Thailand tanpa Bhumibol.

"Saya benar-benar mencintainya," kata Arnon Sangwiman (54), karyawan perusahaan listrik.

"Sekarang saya takut apa yang mungkin terjadi, tentang pemerintah negara, tentang rezim dalam jangka panjang," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com