WASHINGTON, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan Kenselir Jerman Angela Merkel mengecam perbuatan barbar Rusia dan rezim Suriah, yang meluncurkan serangan udara ke Aleppo.
Dalam percakapan per telepon kedua pemimpin negara tersebut sepakat bahwa rezim Suriah dan Rusia sebagai negara aliansinya bertanggungjawab secara khusus atas berakhirnya pertempuran di Suriah.
Seperti disampaikan pihak Gedung Putih di Washington, Jumat WIB (30/9/2016), baik Obama maupun Merkel mengecam keras penyerangan di timur Aleppo.
Perbuatan itu sangat tak berprikemanusiaan, mengingat ratusan ribu penduduk yang ada di kawasan itu adalah warga sipil, dan separuhnya adalah anak-anak.
Sebelumnya, kecaman serupa juga dilayangkan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-mon.
Baca: Ban Ki-moon: Pengeboman RS-RS di Aleppo adalah Kejahatan Perang
PBB mengatakan, bencana kemanusiaan sedang berlangsung di Suriah.
Selama ini Rusia dan AS saling melempar kesalahan menyusul runtuhnya kesepakatan yang diharapkan menjadi langkah pertama dalam upaya untuk mengakhiri perang yang telah menewaskan 300.000 orang sejak 2011 itu.
Baik Obama, maupun Merkel mendesak pihak-pihak terkait di Suriah untuk melanjutkan penghormatan terhadap gencatan senjata, dengan manarik pasukan di garis depan.
Suriah pun didesak untuk membuka akses bagi pemantau internasional ke zona konflik secara keseluruhan.
"Presiden AS dan kanselir Jerman mengecam keras perbuatan barbar Rusia dan Suriah di timur Aleppo," demikian pernyataan Gedung putih yang dilansir AFP.
Sejauh ini, dua rumah sakit besar di bagian timur kota itu hancur dibom. Pada bagian inilah Ban Ki-moon langsung menyebut apa yang terjadi di Aleppo sebagai kejahatan perang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.