Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Penyidik Periksa 100 Orang Terkait Jatuhnya Malaysia Airlines MH17

Kompas.com - 28/09/2016, 19:26 WIB

AMSTERDAM, KOMPAS.com - Tim penyelidik jatuhnya Malaysia Airlines MH17, Rabu (28/9/2016), mengatakan, telah menyelidiki sebanyak 100 orang yang diduga terkait dengan penembakan roket yang mengakibatkan tragedi mengerikan itu.

Sebelumnya, tim investigasi pimpinan Belanda, Rabu (28/9/2016), akhirnya menyimpulkan bahwa rudal yang menghantam pesawat Malaysia Airlines MH17 dua tahun lalu di wilayah timur Ukraina berasal dari Rusia.

"Berdasarkan investigasi kriminal maka kami simpulkan, bahwa penerbangan MH17 ditembak jatuh rudal BUK seri 9M83 yang berasal dari federasi Rusia," kata ketua tim investigasi Wilbert Pualissen.

"Setelah melepaskan tembakan di desa Pervomaysk yang dikuasai pemberontak, sistem peluncur roket itu dibawa kembali ke wilayah Rusia," kata Pualissen.

Namun, pemerintah Rusia mengatakan, berdasarkan data radar terlihat bahwa Malaysia Airlines MH17 tidak jatuh akibat tembakan roket dari wilayah yang dikuasai milisi pro-Rusia di Ukraina Timur pada 2014.

"Data radar dari tangan pertama semuanya mengidentifikasi obyek terbang yang bisa saya diluncurkan atau berada di udara di atas wilayah yang dikuasai pemberontak pada saat itu," kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov.

"Data itu sangat jelas, tak ada roket. Jika saat itu terdapat roket, maka benda itu ditembakkan dari tempat lain," tambah Peskov.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com