Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Investigasi Diungkap ke Publik, Siapa Pelaku Penembakan MH17 di Ukraina?

Kompas.com - 28/09/2016, 10:45 WIB

DEN HAAG, KOMPAS.com - Tim penyelidik tindak kriminal internasional di bawah koordinasi Belanda, Rabu (28/9/2016), akan mengumumkan hasil pemeriksaan awal atas jatuhnya pesawat Malaysia Airline MH17.

Pengumuman hasil awal investigasi ini dilakukan di tengah rasa frustasi keluarga para korban, tentang lambannya kemajuan dalam pengungkapan kasus itu.

Temuan-temuan awal diharapkan dapat membuka titik terang tentang tipe pasti dari rudal BUK buatan Rusia yang menghancurkan pesawat Boeing 777 itu.

Seperti yang telah diberitakan, MH17 hancur di udara, 17 Juli 2014, bersama 298 penumpang dan kru, termasuk 196 warga Belanda.

Baca: Pesawat Malaysia Airlines MH17 Ditembak Jatuh Rudal BUK Buatan Rusia

Temuan yang bakal dibeberkan tersebut pun diduga bisa menunjukkan dari mana tepatnya rudal itu ditembakkan.

Selama ini hanya disebutkan rudal tersebut diluncurkan dari wilayah timur Ukraina, di mana di negara itu sedang terlibat peperangan melawan kelompok pro Rusia, sejak April 2014.

Namun pihak kejaksaan di Belanda sejak awal menyebutkan, pengumuman hasil penyelidikan ini tak akan menyebutkan satu pun nama tersangka.

Acara pengumuman ini akan digelar di pusat kota Nieuwegein, dekat Utrecht.

Para penyelidik pun pertama kali akan bertemu dengan keluarga para korban, untuk menyampaikan hasil kerja mereka.

Setelah itu akan digelar jumpa pers, yang rencananya bakal dilakukan pada pukul 19.00 WIB. 

"Bagian dari keingintahuan tentang senjata apa yang digunakan untuk menjatuhkan pesawat, dan dari mana rudal itu ditembakkan, menjadi pertanyaan kami," ungkap Evert van Zijtveld, selaku pemimpin yayasan yang selama in mendukung keluarga korban MH17.

"Kami juga ingin memastikan bahwa para pelaku serangan itu ditangkap dan dihadapkan ke meja hijau," ungkap dia seperti dilansir AFP.  

Van Zijtveld sempat mengungkapkan rasa frustasi atas lambannya proses pemeriksaan perkara ini.

"Kasus semacam ini rasanya tak dapat dituntaskan oleh politisi," cetus dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com