Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Senator Ragukan Kesaksian Mantan Anak Buah Duterte

Kompas.com - 18/09/2016, 19:28 WIB

MANILA, KOMPAS.com - Para senator Filipina meragukan kredibilitas mantan anak buah Presiden Duterte yang memberikan kesaksian soal kekejaman sang presiden di masa lalu.

Edgar Matobato (57), secara sukarela bersaksi dalam sidang senat yang disiarkan televisi pada Kamis (14/6/2016). Dalam kesaksian itu Matobato mengatakan, saat menjabat wali kota Davao, Duterte pernah memerintahkan serangkaian pembunuhan.

Sejauh ini, Duterte belum memberikan pernyataan soal kesaksian mantan anak buahnya itu. Namun, kantor kepresidenan dan para sekutunya menyebut pengakuan tersebut sama sekali tak berdasar.

Matobato mengaku dia adalah anggota "tentara kematian Davao" yang membunuh para tersangka pelaku kriminal dengan cara seperti membunuh seekor ayam.

Matobato mengatakan, kelompok itu biasanya memutilasi jasad para korbannya dan tak jarang mengumpankan jasad mereka sebagai santapan buaya.

Namun, sejumlah senator seperti Panfilo Lacson, Aquilini Pimentel dan Alan peter Cayetano menyangsikan kebenaran dari pengakuan Matobato itu.

"Banyak kejanggalan dalam kesaksiannya," kata Lacosn.

Sementara itu, kepala kepolisian Filipina Ronald Dela Rosa mengatakan Matobato adalah saksi palsu dan menegaskan pasukan eksekutor seperti yang diceritakan Matobato tak pernah ada di Davao.

Sebelumnya, para pemimpin senat sudah menolak permintaan dari senator Leila de Lima untuk memasukkan Matobato ke dalam program perlindungan saksi.

Leila de Lima adalah senator yang memimpin panel untuk menginvestigasi perang melawan narkoba yang dikobarkan Duterte dan selama tiga bulan terakhir sudah menewaskan sedikitnya 3.000 orang.

De Lima mengatakan, kesaksian Matobato menunjukkan pola yang jelas antara korban tewas dalam kampanye Duterte saat ini dan 1.000 kematian misterius di Davao pada 1988-2013.

De Lima menambahkan, Matobato bisa saja salah mengingat sejumlah tanggal atau tahun tetapi dia yakin Matobato tidak berbohong.

Namun, beberapa senator mempertanyakan, mengapa saat De Lima menjabat menteri kehakiman pada 2014 dan Matobato berada di bawah program perlindungan saksi, dia tak mengajukan tuntutan apapun terhadap Duterte.

Keberadaan Edgar Matobato, sejak memberikan kesaksian di hadapan senat Filipina, kini tidak diketahui.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com