Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengadilan di India Jatuhkan Hukuman Mati untuk Pelaku Serangan Cairan Asam

Kompas.com - 08/09/2016, 21:45 WIB

NEW DELHI, KOMPAS.com - Sebuah pengadilan di India, Kamis (8/9/2016), menjatuhkan hukuman mati untuk seorang pria yang membunuh seorang perempuan yang menolak lamarannya.

Ankur Panwar terbukti menyiram Preeti Rathi (24) dengan menggunakan cairan asam dalam sebuah pertengkaran di luar stasiun kereta api di Mumbai pada Mei 2013.

Rathi, yang adalah tetangga Panwad di New Delhi baru saja tiba di Mumbai untuk memulai pekerjaan barunya sebagai perawat. Dia meninggal dunia di rumah sakit sebulan setelah serangan itu.

"Pengadilan menjatuhkan hukuman mati kepada Ankur Panwar. Kami berhasil meyakinkan pengadilan bahwa serangan cairan asam ini adalah kasus yang amat langka," kata jaksa penuntut Ujjwal Nikam kepada AFP.

Mahkamah Agung India mengatakan, hukuman mati hanya bisa dijatuhkan terhadap kasus yang "amat langka".

"Pengadilan membuat keputusan bersejarah untuk kasus semacam ini. Ini adalah kali pertama hukuman mati dijatuhkan untuk pelaku serangan cairan asam terhadap perempuan," tambah Nikam.

Para aktivis hak-hak perempuan menyambut baik keputusan pengadilan itu yang diharap bisa mengurangi serangan-serangan cairan asam. Namun, para aktivis mengkritik lamanya proses persidangan ini.

"Ini adalah sebuah keputusan yang baik tetapi sangat terlambat. Membutuhkan waktu tiga tahun untuk menghukum pelaku," kata Sonali Mukherjee, yang juga adalah korban serangan cairan asam pada 2003.

Sekelompok pria yang menyerang Sonali sudah ditangkap dan didakwa tetapi mereka dibebaskan dengan uang jaminan.

Sepanjang 2015 dilaporkan terjadi 300 kasus serangan cairan asam di India. Kematian akibat serangan semacam ini jarang terjadi tetapi korban biasanya mengalami cacat permanen dan dikucilkan masyarakat.

Pada 2013 Mahkamah Agung India memerintahkan untuk memperketat penjualan cairan asam demi mengurangi serangan semacam ini.

Namun, Sonali Mukherjee dan para aktivis lainnya mengatakan, hingga saat ini masyarakat India masih bisa membeli cairan asam berbahaya itu dengan sangat mudah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com