Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Filipina Akan Bangun Penjara Baru untuk Tampung Narapidana Narkotika

Kompas.com - 09/08/2016, 16:34 WIB

MANILA, KOMPAS.com - Pemerintah Filipina, Selasa (9/8/2016), mengatakan segera membangun sejumlah lembaga pemasyarakatan baru untuk mengurangi kepadatan di berbagai penjara di negeri itu.

Rencana ini muncul setelah sejumlah foto yang menggambarkan kondisi tak manusiawi di Lapas Quezon City muncul di media massa.

Wakil Wali Kota Quezon City Joy Belmonte mengatakan, serangkaian foto yang memperlihatkan para narapidana tidur berdesak-desakan membuka mata pemerintah untuk menyediakan fasilitas yang baru.

Pada Senin (8/8/2016), pemerintah Quezon City menandatangani kesepakatan untuk menghibahkan tanah kepada pemerintah pusat untuk membangun sebuah lapas baru.

Fasilitas yang akan dibangun di wilayah utara Manila itu nantinya akan menggantikan penjara yang dibangun 60 tahun lalu itu. Lapas Quezon hanya dirancang untuk dihuni 800 narapida tetapi kini dijejali 4.000 orang narapidana.

"Foto-foto itu sungguh membuka mata. Melihat para narapidana tidur bertumpukan karena kurangnya ruangan, membuat saya merasa telah melakukan pelanggaran HAM. Sebuah langkah tepat harus diambil," ujar Belmonte.

"Sangat bagus bahwa hal ini terekspos ke seluruh dunia untuk membuka mata kami," kata Belmonte yang mengaku baru pertama kali meninjau lapas itu pada Juni lalu.

Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Filipina Ismael Sueno mengatakan, pemerintah akan mengalokasikan dana untuk membangun beberapa penjara baru.

Penjara-penjara ini nantinya akan digunakan untuk menampung para tersangka pengedar atau pengguna narkotika "korban" pembersihan yang dilakukan Presiden Rodrigo Duterte.

Selain membangun penjara-penjara baru, Sueno menambahkan, pemerintah juga berencana mendirikan pusat-pusat rehabilitasi bagi para pecandu narkoba.

"Presiden Duterte sangat memerhatikan masalah ini, bukan hanya penangkapan tetapi juga rehabilitasi para pecandu," ujar Sueno.

Sejak masa kampanye Rodrigo Duterte sudah mengobarkan perang terhadap narkotika. Dan, sejak dia berkuasa akhir Juni lalu, lebih dari 400 tersangka pengguna dan pengedar narkotika tewas.

Ratusan orang tersangka itu tewas akibat baku tembak dengan polisi atau akibat aksi main hakim sendiri yang dilakukan warga Filipina.

Selain itu, sekitar 5.000 orang ditangkap dan hampir setengah juta orang menyerah karena takut kehilangan nyawa mereka.

Kondisi ini dipastikan akan menambah sesak penjara-penjara Filipina yang bahkan sebelum Duterte berkuasa kondisinya sudah sangat buruk.

Menurut penelitian Institut Kebijakan Kriminal di Universitas London, penjara-penjara Filipina merupakan yang paling padat ketiga di dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com