Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mesin Elektronik Pemilu AS Berpotensi Jadi Target "Hacker"

Kompas.com - 04/08/2016, 18:14 WIB

KOMPAS.com - Para tersangka peretas asing yang baru-baru ini menyerang sistem komputer Partai Demokrat dikhawatirkan mampu melakukan sesuatu yang lebih berbahaya dalam pelaksanaan pemilihan umum di Amerika Serikat, mendatang.

Tampil dalam program "Hashstag VOA", para pakar keamanan dunia maya AS mengatakan, sistem penghitungan suara elektronik berpotensi akan menjadi salah satu target "hacker".

Sebagian besar negara bagian di AS akan menggunakan mesin penghitung suara elektronik pada pemilu November mendatang.

Berdasarkan studi yang dilakukan Universitas New York pada tahun 2015, 43 negara bagian di AS menggunakan mesin-mesin yang telah berusia, setidaknya, satu dekade.

Belum lama ini, situs pembocor informasi rahasia WikiLeaks mempublikasikan email-email Komisi Nasional Partai Demokrat (DNC) AS.

Kejadian itu menjadi tamparan besar yang memalukan bagi partai tersebut, dan memaksa anggota Kongres AS Debbie Wasserman Schultz mundur dari posisinya sebagai ketua DNC.

Analis keamanan dunia maya Richard Forno mengatakan kejadian itu menunjukkan, para peretas asing dapat meraih tujuan politik mereka, dan memanfaatkannya untuk meningkatkan serangan mereka.

Serangan terhadap sistem penghitungan suara elektronik pun pernah terjadi sebelumnya.

Toni Gidwani, Direktur Riset ThreatConnect, lalu memberikan contoh. Dia mengatakan pada 2014, Ukraina kewalahan menangani peretasan besar-besaran.

Negara itu nyaris tidak bisa menyelenggarakan penghitungan suara sesuai jadwal.

Tak hanya itu, aksi para peretas itu kemudian diyakini membuat kandidat ultra nasionalis meraih kemenangan pemilu. Padahal, pada kenyataannya mereka hanya mendapat kurang dari satu persen suara.

ThreatConnect, perusahaan yang menangani keamanan siber di 1.200 perusahaan, dan organisasi di berbagai penjuru dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com