Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Tahu Masalah di Ukraina, Donald Trump Jadi Bahan Olok-olok

Kompas.com - 02/08/2016, 06:02 WIB

WASHINGTON DC, KOMPAS.com — Tampaknya calon presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump, semakin identik dengan kontroversi. Kali ini terkait komentarnya terhadap situasi politik di Ukraina.

Sebagaimana telah diketahui, Rusia menganeksasi Semenanjung Crimea dari Ukraina lewat provokasi militer dan akhirnya referendum.

Pemerintahan Presiden Vladimir Putin juga memasok persenjataan kepada para pemberontak di wilayah timur Ukraina dalam perang yang masih berkobar hingga kini.

Ternyata, Donald Trump agaknya tak mengetahui kondisi di Ukraina itu. Hal ini terlihat saat diwawancarai dalam program This Week di stasiun televisi ABC News.

"Dia (Putin) tidak akan masuk ke Ukraina, paham?" kata Trump kepada sang pewawancara.

"Dia tidak akan masuk ke Ukraina. Anda bisa menggarisbawahi ini," ujar Trump menegaskan.

Namun, saat pewawancara George Stephanopoulous mengatakan bahwa pasukan Rusia sudah berada di wilayah timur Ukraina selama hampir dua tahun, Trump kemudian mencoba membela diri.

"Oke...Putin di sana dalam cara tertentu, tetapi saya tidak di sana. Obama yang ada di sana. Sejujurnya, seluruh dunia kacau di bawah Obama dengan semua kekuatan yang Anda bicarakan, kekuatan NATO dan semuanya," ujar Trump.

Komentar Trump di televisi ini memicu olok-olok dari berbagai pihak, termasuk juru bicara Hillary Clinton, Jake Sullivan.

"Pada saat Trump tak memiliki pengetahuan dasar soal situasi dunia, dia sangat menguasai pernyataan Putin soal Crimea," ujar Sullivan.

"Trump mengulangi argumen Putin yang melakukan pembenaran atas aksi Rusia merebut wilayah sebuah negara berdaulat dengan menggunakan kekuatan senjata," lanjut Sullivan.

"Rusia sudah berada di Ukraina. Apakah Trump tak mengetahui soal itu? Apa yang sebenarnya dia ketahui?" lanjut Sullivan.

Sullivan melanjutkan, pernyataan-pernyataan Trump sangat mengejutkan, tetapi jauh dari mengejutkan.

Bahkan harian NY Daily News yang sejak lama menjadi kritikus Donald Trump memuat ledekan terhadap pengusaha tersebut di halaman depannya.

Harian tersebut dengan terang-terangan menyebut sang kandidat presiden itu sebagai seorang yang "dungu".

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com