Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menantu Erdogan: Pembersihan Militer Sudah Direncanakan Sebelum Kudeta

Kompas.com - 27/07/2016, 21:06 WIB

ANKARA, KOMPAS.com - Seorang menteri di pemerintahan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, pemerintah sebenarnya sudah berencana melakukan pembersihan pengikut Fethullah Gulen sebelum kudeta terjadi.

Menteri Energi Berat Albayrak, yang adalah menantu Erdogan, menyebut, sebagian anggota militer itu melakukan kudeta karena mereka tahu rencana pemerintah tersebut.

Albayrak, yang terus mendampingi Erdogan di malam kudeta gagal itu, mengatakan, mertuanya sudah mendapat peringatan soal kudeta yang kemudian terbukti.

Dalam jumpa pers pertamanya dengan jurnalis asing sejak kudeta terjadi, Albayrak mengatakan, Dewan Militer Turki (YAS) sudah berencana untuk memecat semua perwira yang terkait dengan Fethullah Gulen.

"YAS sudah berencana mengambil langkah penting untuk menyingkirkan semua perwira dan jenderal Gulenis dari angkatan bersenjata. Kami sudah melakukan itu," kata Albayrak, Rabu (27/7/2016).

Albayrak melanjutkan, langkah pembersihan pengikut Gulen kemudian akan dilanjutkan ke berbagai institusi pemerintah dan hukum di Turki.

"Ketika mereka mengetahui langkah-langkah ini, di saat-saat terakhir, mereka mengambil langkah final (kudeta)," papar Albayrak.

Albayrak melanjutkan, dari 750.000 personel militer Turki, hanya sebagian kecil yang terindikasi menjadi pengikut Gulen.

Namun, mereka berhasil menyusup dan berjumlah cukup besar di kalangan perwira menengah dan tinggi.

"Jika kita berbicara di level jenderal maka kita akan memahami tingkat masalahnya," ujar Albayrak.

Albayrak, yang menikahi putri tertua Erdogan, Esra, berada di kota wisata Marmaris saat menerima kabar terjadinya kudeta.

"Kami menerima telepon dari seorang warga di Istanbul, saat itu kami tidak langsung memercayai kabar hanya dengan menerima satu telepon saja," kata dia.

Keyakinan akan pecahnya kudeta muncul setelah Erdogan tak bisa menghubungi para pejabat tinggi seperti panglima angkatan bersenjata Jenderal Hulusi Akar, yang diculik para pelaku kudeta.

"Kami menghubungi para menteri dan seketika kami menyadari ini bukan hal sepele, ini adalah sebuah kudeta yang terkordinasi," tambah Albayrak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com