Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca-Brexit, Skotlandia Tuntut Referendum Kemerdekaan

Kompas.com - 12/07/2016, 10:56 WIB

EDINBURGH, KOMPAS.com – Pemerintah Skotlandia telah menuntut referendum yang kedua mengenai kemerdekaan setelah Inggris memilih keluar dari Uni Eropa, bulan lalu.

Jajak pendapat baru-baru ini, seperti dilaporkan harian The Scotsman, Senin (11/7/2016), ada dukungan yang kuat bagi Skotlandia bergabung dengan Uni Eropa.

Pertanyaan yang diajukan resmi dalam jajak pendapat oleh YouGov Euro Trek adalah, “Apakah Anda mendukung atau menolak Skotlandia bergabung dengan Uni Eropa jika berpisah dari Inggris?"

Hasil jajak pendapat di German, Denmark, dan Perancis menunjukkan dukungan yang kuat atas keingginan rakyat Skotlandia keluar dari Inggris untuk bergabung dengan Uni Eropa

Sebanyak 71 persen responden di Jerman,  61 persen responden di Perancis, dan 67 persen responden di Denmark menyatakan dukungan itu.

Jajak pendapat menunjukkan mayoritas warga Skotlandia mendukung pemisahan dari Inggris dan Skotlandia dapat tetap di Uni Eropa, seperti dilaporkan Voice of America.

Hal itu memberi indikasi bahwa banyak dari mereka yang menentang kemerdekaan dalam referendum dua tahun yang lalu telah berubah sikap sejak referendum Inggris keluar dari Uni Eropa atau Britain/British Exit (Brexit).

Di antara mereka adalah Pamela Jenkins, yang tinggal bersama pasangannya dan dua orang putra yang kecil di bekas kota pertambangan minyak Winchburg, tidak jauh dari Edinburgh.

Jenkins mengatakan dia melihat dunia kesempatan bagi anaknya sesudah dewasa di dalam Uni Eropa. Namun, sekarang ia merasa sangat kecewa oleh referendum Brexit.

Jenkins mengatakan dia bukan nasionalis Skotlandia,  tetapi kalau ada referendum lagi, dia akan memilih masa depan di Uni Eropa daripada tetap dalam Inggris. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com