Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Pascal S Bin Saju
Editor

Wartawan, mendalami isu-isu internasional dan penyuka Sepak Bola

Becermin dari Solo, Waspadai "Lone Wolf" ISIS

Kompas.com - 06/07/2016, 14:20 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorWisnubrata

Berdasarkan tes sidik jari, aparat keamanan dan intelijen memastikan bahwa inisial N, pelaku serangan teror tunggal di Markas Polresta Solo adalah Nur Rohman.

Hasil tes fisik pertama itu masih akan disempurnakan lagi dengan tes asam deoksiribonukleat (DNA) untuk mengetahui informasi genetikanya.

Petunjuk awal, yakni sidik jari, sudah cukup untuk memastikan pelaku adalah Nur Rohman, warga Kelurahan Sangkrah, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo.

Dari petinggi kepolisian, lembaga antiteror, dan intelijen negara, kita mengetahui bahwa pria kelahiran 1 November 1985 itu adalah anggota jaringan Jamaah Anshar Daulah Khilafah Nusantara (JAKDN), pimpinan Arif Hidayatullah alis Abu Musaf di Bekasi.

Nur Rohman pun terkait dengan kelompok Bahrun Naim yang menjadi dalang serangan teror di Sarinah, Jakarta Pusat, 14 Januari 2016, yang menewaskan empat warga sipil.

Serangan ke Sarinah ketika itu diklaim oleh kelompok yang menamakan dirinya kekhalifahan Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS), yang berpusat di Raqqa, Suriah.

Terkait dengan serangan di Solo, dugaan sementara, Nur Rohman dilaporkan merakit sendiri bom-nya. Kemampuan itu didapatnya dari internet dan video tutorial.  

Aparat kemanan dan intelinjen belum menemukan rekam jejak atau petunjuk apakah Nur Rohman pernah mengikuti pelatihan militer.

Pelaku tunggal

Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan,  berdasarkan hasil penelusuran sementara, Nur Rohman diduga merupakan ‘pelaku tunggal’, seperti dilaporkan Kompas.com, Rabu (6/7/2017).

“Teror di Solo juga terkait intrik ISIS di Suriah untuk melakukan teror saat Ramadhan," kata Badrodin, seperti dirilis Kompas.com, Selasa (5/7/2016).

Serangan oleh ‘pelaku tunggal’ belakangan ini memang terasa meningkat di berbagai negara, terutama di Irak, Suriah, Yaman, dan Libya.

‘Pelaku tunggal’ juga mulai menjalar ke luar kawasan tersebut, seperti di Turki, Banglades, dan Arab Saudi, lalu di negara tetangga terdekat kita, Malaysia, pada 28 Juni, dan akhirnya di Solo.

Mengapa ISIS memilih melakukan serangan oleh pelaku tunggal?  Untuk menjawab pertanyaan ini ada baiknya kita terlebih dahulu memahami sebuah kajian tentang strategi militansi ISIS.

Sejak koalisi Amerika Serikat, yang melibatkan belasan negara, melakukan intervensi militer di Suriah pada September 2014, dan koalisi empat negara yang dipimpin Rusia (koalisi RSII) pada September 2015, ISIS masih tetap bertaring.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com