Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekerasan Senjata Kembali Melanda Sudan Selatan, 43 Orang Tewas

Kompas.com - 28/06/2016, 20:22 WIB

JUBA, KOMPAS.com – Sedikitnya 43 orang tewas dalam pertempuran terbaru di Sudan Selatan, yakni antara kelompok bersenjata dan pasukan Presiden Salva Kiir.

Seorang pejabat pemerintah Sudan Selatan, Selasa (28/6/2016), mengatakan, pertempuran terjadi di Wau, bagian barat daya negara itu, pekan lalu.

Umumnya korban tewas adalah warga sipil. Pejabat itu mengatakan, jumlah korban kemungkinan besar bisa bertambah, seperti dilaporkan Reuters, Selasa malam.

Ribuan warga telah melarikan diri dari Wau, titik konflik terbaru di negara termuda di dunia itu. Sejak berdiri lima tahun silam hingga kini, negara itu terus dilanda kekerasan bersenjata.

Kemerdekaan dari Sudan terjadi untuk mengakhiri perang saudara, antara Sudan bagian utara melawan bagian selatan, yang menjadi negara merdeka dengan nama Sudan Selatan.

Untuk kekerasan senjata terbaru, terjadi antara pasukan pemerintah melawan pasukan yang loyal kepada Ali Tamin Fatan, seperti disampaikan juru bicara pemerintah, Makuei Lueth.

Fatan, kata Lueth,  adalah pemimpin milisi yang ingin mengendalikan bagian barat negara itu, dekat perbatasan dengan Republik Afrika Tengah (CAR).

“Sejauh ini, setidaknya hingga Selasa pagi, 39 mayat warga sipil dan empat mayat polisi telah ditemukan,“ kata Lueth.

Lueth mengatakn, Fatan berusaha untuk mendirikan negara Islam. Namun, tentaranya juga terdiri dari pejuang Tentara Perlawanan Tuhan (LRA), yang semuanya Kristen.

LRA juga salah satu pasukan terkuat yang ikut berjuang untuk mendukung kemerdekaan Sudan Selatan, yang mayoritas Kristen, dari Sudan, yang mayoritas Muslim.

Pasukan LRA juga melakukan pemberontakan di negara tetangga, Uganda.  Mereka telah berulangkali melakukan serangan lintas batas di kawasan itu.

Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan, Senin (27/6/2016) malam, sekitar 12.000 warga Sudan telah melarikan diri dari Wau.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com