Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam "Talkshow" Televisi, Politisi Pakistan Ancam Perkosa Jurnalis Perempuan

Kompas.com - 16/06/2016, 23:11 WIB

ISLAMABAD, KOMPAS.com - Kepolisian Islamabad, Pakistan tengah memeriksa seorang senator setelah dia mengancam akan memerkosa seorang aktivis dan jurnalis perempuan dalam sebuah acara "talkshow" di televisi.

Hafiz Hamdullah, anggota Partai Jamiat Ulema-e-Islam, menjadi tamu dalam sebuah acara bincang-bincang bersama beberapa narasumber, sala h satunya, Marvi Sirmed, jurnalis dan aktivis HAM.

Acara itu membahas maraknya kasus "pembunuhan demi kehormatan" yang menimpa para perempuan Pakistan.

Dalam satu titik, Hamdullah berang ketika salah satu pembicara, Masroor Sahib, seorang pengacara, mengkritik para ulama yang dianggapnya gagal melindungi perempua.

Saat Marvi Sirmed ikut memberikan pendapatnya dan mendukung pernyataan Sahib, Hamdullah tiba-tiba memotong pembicaraan Sahib.

Kemudian, Hamdullah menyerang jurnalis perempuan itu dengan kata-kata yang sangat kasar.

"Saya tak akan mengizinkan Anda berbicara jika Anda mendukung pernyataan dia," kata Hamdullah seperti dikutip sejumlah media Pakistan.

Bahkan rekaman acara itu, sebelum diedit, memunculkan pelecehan verbal termasuk ancaman pemerkosaan.

"Dia mulai melecehkan saya dengan kata-kata yang sangat kasar. Dia menyebut saya pelacur dan akan menelanjangi saya serta akan berbuat yang sama terhadap ibu saya," kata Sirmed lewat akun Facebook-nya.

"Saya balikkan pernyataan itu untuk keluarganya dan dia semakin marah. Dia kemudian mencoba memukul saya. Semua terekam dalam kamera bahkan dia harus dibawa keluar oleh petugas keamanan televisi," tambah Sirmed.

Sementara itu, kepada para jurnalis, Hamdullah mengakui dia memang terkadang kehilangan kendali emosinya.

"Saya kehilangan kendali dan sebuah perdebatan sengit terjadi antara saya dan Marvi Sirmed. Saya pasti mengatakan hal buruk di saat marah, tetapi Marvi juga melecehkan almarhumah ibu saya," kata Hamdullah.

Kepolisian mengatakan, tengah melakukan investigasi terkait insiden tersebut setelah mendaftarkan dakwaan terhadap Hamdullah karena mencoba melakukan serangan dan melakukan intimidasi.

Setelah insiden itu, Dr Arif Alvi, salah seorang anggota parlemen paling senior di Pakistan mengatakan, Hamdullah juga pernah mengancamnya dalam sebuah acara televisi.

"Dia seharusnya dilarang tampil di televisi," kata Alvi.

Sedangkan, Sirmed menyerukan agar para jurnalis Pakistan memboikot Hamdullah dalam berbagai pemberitaan.

"Saya pikir orang kasar semacam Hamdullah harus mendapat tempat di media. Berbeda pendapat bisa diterima, tapi serangan fisik tidak bisa," tambah Sirmed.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com