Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Didesak Koalisi AS dan Oposisi Suriah, Militan ISIS Tinggalkan Manbij

Kompas.com - 06/06/2016, 19:15 WIB

BEIRUT, KOMPAS.com – Militan Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) dan anggota keluarga mereka melarikan diri dari kota Manbij, Suriah, Minggu (5/6/2016).

Kelompok ISIS meninggalkan Manbij setelah pasukan oposisi yang didukung Amerika Serikat bergerak maju hingga sejauh enam kilometer dari perbatasan Suriah – Turki.

Pasukan Demokratik Suriah (SDF) diperkuat pasukan AS mengepung Manbij dari tiga sisi. Salah satu juru bicaranya, Senin (6/6/2016) mengatakan, para jihadis telah lari dari Manbij.

SDF, terdiri dari milisi YPG Kurdi paling berperangaruh dan sekutu-sekutu Arab, telah melancarkan serangan akhir pekan lalu ke basis-basis ISIS di perbatasan Suriah –Turki.

Akibat serangan oposisi Suriah dan sekutu Arab yang diperkuat oleh pasukan AS, lebih dari 150 pejuang kelompok teroris ISIS itu tewas, seperti dilaporkan Reuters.

Menurut Sharfan Darwish, juru bicara Dewan Militer Manbij, Senin (6/6/2016), lebih dari 50 korban tewas dari kalangan mereka berada di tangan SDF.

Pasukan SDF mendapat dukungan kuat dari  AS. Darwish mengatakan, terdapat sejumlah korban tewas dari pasukan SDF itu dan jumlahnya akan diumumkan kemudian.

“Terdapat banyak rumah di Manbij yang dikuasai dan ditinggali kosong oleh militan ISIS. Mereka membawa semua yang dapat mereka bawa dan meninggalkan kota," kata Darwish,

Pihak wartawan sulit dapat mengonfirmasi atas komentar Darwish. Ia mengatakan, serangan yang didukung pasukan khusus AS berjalan sesuai dengan rencana.

"Sejujurnya, jika kami ingin mencapai Manbij sebelum saat ini, atau jika kami ingin tiba secara langsung, kami dapat melakukannya, namun seperti yang Anda tahu bahwa wilayah itu sangat luas dan terdapat banyak warga sipil di lokasi," katanya.

Darwish juga membenarkan komandan dari salah satu pasukan bersenjata yang ikut serta dalam pergerakan itu, Faysal Abu Layla, tewas akibat terkena mortir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com