Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dituduh Jual Daging Manusia Kalengan ke Afrika, China Meradang

Kompas.com - 21/05/2016, 12:53 WIB

BEIJING, KOMPAS.com - Pemerintah China membantah sejumlah laporan yang menuding negeri itu mengemas daging manusia dalam kaleng dan menjualnya ke Afrika untuk dikonsumsi manusia.

Rumor itu nampaknya mulai muncul di media sosial Facebook yang menampilkan foto-foto menyeramkan yang diduga proses pengolahan daging manusia, menjadi viral awal bulan ini.

Posting di Facebook itu kemudian dijadikan berita oleh sejumlah harian salah satunya koran terbitan Zambia, Daily Post.

"Tak ada yang bisa membantah kemungkinan hal ini adalah kenyataan karena kita semua tahu Asia memiliki populasi manusia terbanyak di dunia," demikian harian Daily Post.

"Karena China kelebihan populasi hingga tak ada lagi tempat bahkan untuk meludah, lalu apa yang dilakukan untuk jasad orang meninggal di China? Jawabannya mungkin mengapalkan jasad-jasad itu ke Afrika dalam bentuk daging kalengan," tambah harian itu.

Mendapat kabar semacam itu, Duta Besar China untuk Zambia, Yang Youming harus merilis pernyataan resmi untuk membantah kabar tersebut.

"Sebuah koran lokal secara terbuka menyebar rumor bahwa China menggunakan daging manusia untuk membuat corned beef dan menjualnya ke Afrika," kata Youming.

"Kabar ini sepenuhnya adalah kebohongan dan fitnah yang sama sekali tak bisa kami terima. Kami mengecam keras perilaku semacam ini," tambah Youming.

Sementara itu, Wakil Menteri Pertahanan Zambia, Christopher Mulenga menjanjikan pemerintahannya akan menggelar  investigasi terkait masalah tersebut.

"Pemerintah Zambia menyesalkan insiden ini karena hubungan kedua negara yag sangat hangat. Kami akan memastikan instansi terkait akan menggelar investigasi," kata Mulenga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Telegraph
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com