Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dewan Penasihat 1MDB Malaysia Dibubarkan

Kompas.com - 04/05/2016, 23:59 WIB

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com -  Kementerian Keuangan Malaysia membubarkan dewan penasehat badan investasi 1Malaysia Development Berhad, yang menjadi pusat skandal korupsi dan politik negara itu.

Awal April, jajaran direksi 1Malaysia Development Berhad (1MDB) mengundurkan diri menyusul penyelidikan parlemen terhadap kegiatan finansial mereka.

Kecuali Presiden Direktur, Arul Kanda, masih tetap menjabat sampai pengumuman selanjutnya, seperti dilaporkan BBC, Rabu (4/5/2016).

Badan investasi negara itu dibentuk Perdana Menteri Najib Razak, yang juga menjabat sebagai Menteri Keuangan, pada tahun 2009.

Pembentukan 1MDB untuk meningkatkan pembangunan ekonomi dan sosial melalui investasi asing dan kemitraan global.

Kemudian muncul berbagai tuduhan kalau badan ini terlilit korupsi antara lain mengkaitkan Najib, yang berulang kali membantah telah mendapat keuntungan dari 1MDB.

Kejaksaan Agung Malaysia juga sudah membersihkan Najib dari tuduhan korupsi.

Bulan lalu, Komite Pelaporan Umum (PAC) menyatakan kepada parlemen Malaysia bahwa kinerja dan laporan keuangan 1MDB 'tidak memuaskan'.

PAC juga mengusulkan penyelidikan lanjutan terhadap pimpinan eksekutif 1MDB dan mengusulkan untuk mememberhentikan dewan penasehat.

Penyelidikan terhadap 1MDB juga sudah diperluas menyangkut dugaan korupsi dan pencucian uang hingga ke Amerika Serikat, Swiss, Singapura, dan Luksemburg.

Pada Januari 2016, 1MDB tercatat menanggung hutang sampai 12,5 miliar dollar AS atau setara lebih dari Rp 166 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com