Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keuangan Menipis, Anggota ISIS di Libya Berjualan Ayam dan Telur

Kompas.com - 03/05/2016, 18:03 WIB

TRIPOLI, KOMPAS.com — Para anggota Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang menguasai kota Sirte, Libya, terpaksa berjualan ayam dan telur di jalanan setelah kondisi keuangan kelompok itu memburuk.

Para pimpinan ISIS memerintahkan anak buahnya untuk berjualan di jalanan pada saat kampanye militer Barat terus mengganggu kondisi keuangan mereka.

Alhasil, dengan menenteng senapan serbu AK-47, para anggota ISIS itu turun ke jalanan untuk berjualan ayam dan telur produksi berbagai peternakan di wilayah yang didudukinya.

Meski hanya berjualan telur dan ayam, para anggota ISIS ini tetap mengenakan penutup wajah berwarna hitam. Demikian dikabarkan media setempat.

"Beberapa kerabat mengatakan, para anggota ISIS bisa ditemukan di jalanan mengenakan pakaian hitam dan penutup wajah menjual telur dan ayam," ujar warga setempat kepada situs berita Middle Eastern Eye.

Kabar ini muncul setelah pemerintahan bersatu Libya memulai persiapan untuk menggelar serangan besar-besaran terhadap Sirte yang dikuasai ISIS selama setahun belakangan ini.

Anggota milisi dari dua faksi politik yang berseteru kini bersatu di bawah pemerintahan baru yang terbentuk bulan lalu.

Kini, pasukan Pemerintah Libya itu mengepung kota pelabuhan Laut Tengah tersebut dari arah timur dan barat.

Diyakini, milisi gabungan Libya ini disokong pasukan khusus Inggris, AS, dan Perancis, yang sudah menyusun sebuah gambaran intelijen sebagai panduan bagi serangan udara yang dilakukan AU Libya.

Secara praktis, kini kota Sirte terisolasi dari dunia luar. Sekolah-sekolah dan berbagai toko ditutup, listrik dipadamkan, dan persediaan bahan bakar menipis.

Warga kota yang belum sempat mengungsi mulai kesulitan mencari makanan dan ISIS mulai terlihat kesulitan membayar gaji tentaranya yang diyakini berjumlah antara 3.000-6.000 orang.

Para anggota ISIS ini kebanyakan berasal dari negara-negara sub-Sahara Afrika yang tertarik bergabung dengan organisasi ini karena iming-iming gaji yang lumayan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Telegraph
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com