Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rakyat Marah karena Tarif Naik, Raja Salman Pecat Menteri Air dan Listrik

Kompas.com - 25/04/2016, 14:51 WIB

RIYADH, KOMPAS.com – Pemangkasan subsidi tarif listrik, air, dan kebutuhan pokok lainnya telah membuat rakyat Arab Saudi marah. Raja pun memecat menteri terkait.

Kanto berita Agence France-Presse, Minggu (24/4/2016), melaporkan, Raja Salman telah memecat Menteri Air dan Listrik Abdullah al-Hussayen.

Jabatan Menteri Air dan Listrik pun dipegang sementara waktu oleh Menteri Pertanian, Abdel Rahman al-Fadli.  Salman mengeluar dekrit pergantian itu pada Sabtu (23/4/2016).

Pemecatan Hussayen terjadi di tengah menyeruaknya kemarahan publik yang memerotes kenaikan tarif dasar air dan listrik, serta kebutuhan lainnya.

Sebelumnya, pemerintah memang telah memangkas subsidi tarif listrik, air, dan layanan lainnya.

Pada Maret lalu, harian Arab News melaporkan bahwa Hussayen telah meminta agar masyarakat dapat diberikan izin untuk memiliki sumur sendiri. Pemerintah juga tidak perlu lagi menyediakan sumur karena rakyat akan kesulitan membayar tagihan.

Awal April, seperti dilaporkan harian tersebut, penasihat Dewan Syura tak yakin atas permintaan Hussayen dan para stafnya dalam mengatasi masalah listrik dan air tersebut.

Pada Desember lalu, Riyadh telah melakukan reformasi yang belum pernah terjadi sebelumnya di kerajaan padang pasir itu. Negara terpukul oleh jatuhnya harga minyak dunia dalam dua tahun ini.

Deputi Putra Mahkota, Mohammed bin Salman, yang dipandang sebagai arsitek reformasi,  pada Senin (25/4/2016) ini, akan mengumumkan program yang bertujuan untuk diversifikasi ekonomi untuk mengatasi ketergantungan pada minyak.

Selama ini, ekonomi Arab Saudi sangat tergantung pada minyak, yakni 70 persen dari pendapatan negara berasal dari minyak dan gas bumi.

Pemangkasan subsidi air dan listrik itu terjadi karena jatuhnya harga minyak dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com