Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diplomasi Publik ala Ibu-ibu Diplomat di Sabah

Kompas.com - 20/04/2016, 11:41 WIB
Pascal S Bin Saju

Penulis

KINABALU, KOMPAS.com — Kaum ibu atau perempuan di lingkungan Konsulat Jenderal RI di Kinabalu, negara bagian Sabah, Malaysia, menggelar serangkaian acara budaya bertajuk Pesona Budaya Nusantara, Selasa (19/4/2016).

Mereka menampilkan beragam acara adat, peragaan busana, tari-tarian, kuliner, dan promosi barang-barang seni. Acara digelar di Wisma Indonesia, Kinabalu.

Acara berlangsung meriah dengan dihadiri sekitar 100 tamu perempuan. Mereka adalah istri pejabat Malaysia, perempuan pengusaha, perempuan pemimpin organisasi, dan tokoh masyarakat lokal.

Datuk Hajjah Raya Enom, istri Menteri Komunikasi dan Multimedia, hadir sebagai tamu kehormatan.

Ketua DWP Persatuan KJRI Kinabalu, Iit Muhitoh, mengatakan, "Perempuan mempunyai cara tersendiri dalam mengenalkan budaya luhur Indonesia dengan menyelenggarakan kegiatan yang khas perempuan."

"Kami bersyukur kegiatan ini dapat dapat membantu perwakilan RI dengan mempersembahkan acara untuk meningkatkan hubungan persahabatan antara Indonesia dan Malaysia, khususnya negeri Sabah," ujarnya.

Ditampilkan acara adat perkawinan Sunda, Jawa Barat, dan tarian daerah dengan penari dari murid-murid sekolah Indonesia di Sabah.

Tarian Merak dengan lenggak-lenggok penarinya serta kostum yang dikenakannya telah mendapatkan tepukan tangan meriah dari para undangan.  

Begitu juga pada acara peragaan busana, para tetamu tampak terpesona dengan paduan kain, selendang, dan warna.

Panitia juga menyiapkan pojok-pojok promosi kain tenun dan barang kerajinan yang menambah meriah acara Cultural Coffee Morning itu.

Acara kemudian ditutup dengan sajian makanan khas Indonesia berupa jajanan pasar dan aneka bubur.

Konsul Jenderal RI Kinabalu Akhmad DH Irfan menyatakan, KJRI mendukung kegiatan ini karena merupakan salah satu program diplomasi publik berupa mempromosikan budaya Indonesia.

Dengan cara itu, penyebarluasan adat daerah, baik tarian, musik, busana, maupun kuliner tradisional khas Indonesia kepada masyarakat Malaysia di Sabah.

"Ini bentuk nyata peran perempuan dalam dunia diplomasi yang dahulu lebih dominan dilakukan lelaki. Hal ini harus didukung," kata Irfan.

Di Sabah, terdapat sekitar 500.000 WNI atau tenaga kerja Indonesia, yang umumnya bekerja di perkebunan sawit.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com