Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan Australia Sukses Hidup Setahun Tanpa Uang

Kompas.com - 06/04/2016, 13:06 WIB

SYDNEY, KOMPAS.com - Seorang perempuan asal New South Wales, Australia sukses memenuhi tekadnya hidup satu tahun tanpa uang sepeserpun.

Aksi unik ini dilakukan dalam rangka untuk mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan dan masyarakat.

Untuk menjalani tekadnya hidup tanpa uang sepeserpun, Jo Nemeth berhenti dari pekerjaannya sebagai staf pengembangan masyarakat di LSM Casino Neighbourhood Center pada Maret 2015 lalu.

"Saya sedang berbaring di tempat tidur karena sakit dan orang tua saya membawakan sebuah buku berjudul Changing Gears, yang mengisahkan kehidupan pasangan asal Melbourne yang mengendarai sepeda motor berkeliling kawasan Pantai Timur Australia untuk mengetahui cara orang-orang menyederhanakan gaya hidup mereka," kenangnya.
 
"Saya mendapati hal itu sangat menarik dan terbersit gagasan di benak saya mengenai hidup tanpa uang sama sekali dan ternyata gagasan itu benar-benar membuka jalan hidup yang baru untuk saya," tambah Jo.
 
"Kisah perjalanan pasangan itu memenuhi kepala saya dan membuat saya berpikir, mungkin saya tidak perlu hidup seperti ini, terbebani dengan tagihan dan uang sewa," katanya.
 
Jo mengatakan keputusannya untuk menjalankan tekadnya itu benar-benar didorong oleh keinginan untuk membantu planet ini.
 
"Hal yang benar-benar menyadarkan saya adalah banyak sekali barang yang saya beli ternyata berdampak pada sisi planet bumi lainnya, orang-orang yang saya tidak akan pernah temui," katanya.
 
"Semua barang plastik yang  kita impor dari China, semua komponen barang-barang elektronik ..dan itu membuat saya merasa sedih dan bingung," kata dia lagi.
 
"Saya sangat terbebani oleh fakta itu dan saya ingin melakukan sesuatu tapi saya tidak tahu mau melakukan apa," lanjut dia.
 
"Saya pikir, setidaknya dengan hidup tanpa uang sepeserpun seperti ini saya tidak membuat situasi tambah parah dan menimbulkan dampak ekologi sebagaimana saya lakukan sebelumnya," katanya.
 
Begitu Jo Nemeth berhenti bekerja dan mendapatkan uang, dia pun mulai berhenti menggunakan uang.
 
"Saya katakan kepada teman-teman saya akan melakukan hal yang aneh, tapi mereka justru menilai itu keren, dan itu semakin membuat saya bersemangat," ujarnya.
 
Akhirnya beberapa teman meminjamkan sebagian tanahnya kepada Nemeth di Koonorigan, dekat Nimbin.
 
Di tanah itulah, Jo a membangun gubuk yang ditenagai sinar surya dan menggunakan barang-barang daur ulang dan sebagai ganti uang sewa dia bekerja merawat bunga anggrek milik teman-temannya.
 
Untuk sehari-hari dia mengonsumsi makanan yang ditanamnya sendiri atau pemberian tetangganya.
 
Jo memasak sendiri makanannya dengan menggunakan kompor kayu bakar dan air yang didapat dari menampung air hujan.
 
"Saya sangat khawatir memikirkan berapa banyak makanan yang saya perlu tanam, tapi ternyata untuk memberi makan satu orang jumlah yang diperlukan sangat sedikit,"
 
Jo memulung bekas sabun dan menghangatkan air dengan ember plastik hitam di bawah sinar matahari  untuk membersihkan badan. Sedangkan untuk kertas toilet, Nemeth meminta serbet kertas bekas yang didaur ulang dari sebuah kafe.
 
Dia mengatakan perawatan kesehatan menjadi tantangan terbesarnya. Ia sempat menumpang untuk mengunjungi dokter guna memeriksakan kesehatannya.
 
"Lantaran hidup tanpa uang maka, Saya sepenuhnya bergantung pada sistem, Untungnya biaya dokter itu gratis," katanya.
 
Selama setahun menjalani hidup barunya, Jo mengaku tidak pernah memiliki uang. Namun Ia mengaku pernah curang saat menerima pemberian uang dari seseorang. Dia kemudian menggunakan uang itu untuk ongkos transportasi.
 
Jo berharap kisanya akan memotivasi orang lain untuk memperhatikan cara mereka bisa mengurangi jejak karbon mereka.
 
"Saya berhasil mengurangi jejak karbon sekitar 80-90 persen, tapi jika orang lain juga bisa mengurangi jejak karbon mereka 40-50 persen saja maka hal itu akan memberi banyak perubahan pada upaya kita menjaga kenaikan suhu Bumi dibawah 2 derajat,' katanya.
 
Jo berencana merayakan pencapaiannya dengan melancong, tapi dia berharap dapat terus melanjutkan hidup tanpa uang ini.
 
"Memang sesekali kita merasa terasing karena gaya hidup kita yang aneh, tapi saya ingin membagi pengalaman hidup Saya dengan orang lain dan orang lain yang mau hidup dengan gaya hidup radikal  yang hanya memberi dampak sekecil mungkin bagi lingkungan," tambahnya dengan semangat.
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com