Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasukan Perdamaian PBB Dituduh Lakukan Pelecehan Seksual

Kompas.com - 01/04/2016, 08:07 WIB

Tim Redaksi

NEW YORK, KAMIS — Perserikatan Bangsa-Bangsa telah mengumumkan penyelidikan menyeluruh terkait tuduhan pelecehan seksual yang dilakukan pasukan perdamaian asal Perancis, Gabon, dan Burundi di Republik Afrika Tengah.

Juru Bicara PBB Stephane Dujarric, seperti dilaporkan harian Kompas, Jumat (1/4/2016),  menyatakan, PBB telah menerima sejumlah tuduhan baru kasus pelecehan seksual, di antaranya melibatkan anak perempuan berusia 14 tahun.

PBB dalam siaran persnya menyatakan telah mengirimkan tim penyidik yang dipimpin misi perdamaian PBB di Republik Afrika Tengah atau MINUSCA ke Perfektur Kemo.

"Jumlah kasus dan tuduhan yang sangat menyedihkan ini masih belum bisa dipastikan. Tim telah mengidentifikasi kontingen Burundi dan Gabon," demikian PBB.

Sementara tuduhan yang ditujukan pada pasukan Perancis, Sangaris, di wilayah yang sama, masih diselidiki.

"Para korban saat ini sedang diwawancarai. Mereka akan memperoleh dukungan psikososial dan medis," kata PBB dalam siaran persnya.

Siaran pers itu juga menyebutkan, pejabat PBB telah bertemu dengan Duta Besar Burundi di PBB Albert Shingiro. Pejabat yang sama juga akan bertemu dengan perwakilan Gabon.

Selama penyidikan berlangsung, pasukan Gabon dan Burundi tidak diperkenankan keluar dari barak.

"Tuduhan adalah tuduhan. Kita harus menunggu hasil investigasi tim nasional. Sikap kami terhadap pelecehan seksual adalah tanpa ampun," ujar Shingiro.

Puluhan tuduhan

Sebelum ini sudah terdapat puluhan tuduhan yang ditujukan pada pasukan perdamaian di Afrika Tengah, di mana MINUSCA mengambil alih otoritas dari pasukan Uni Afrika pada September 2014.

Perancis juga sebelumnya telah melakukan penyelidikan terhadap sejumlah tuduhan yang ditujukan pada pasukan Sangaris, yang sejak tahun lalu tidak lagi berada di bawah komando PBB.

Kelompok advokasi AIDS-Free World mengeluarkan pernyataan bahwa Unicef telah mewawancarai 98 anak perempuan yang diduga menjadi korban pelecehan oleh pasukan perdamaian internasional.

Disebutkan, tiga gadis yang diwawancarai MINUSCA melaporkan bahwa tahun 2014 mereka dilecehkan di dalam kamp oleh komandan militer pasukan Perancis, Sangaris. Para gadis ini diminta melakukan tindakan tak senonoh.

PBB telah bertekad untuk menangani dengan keras semua tuduhan terkait pelecehan seksual karena tidak ingin mengulangi kesalahan pada masa lampau.

Pemimpin MINUSCA, Babacar Gaye, Agustus tahun lalu mengundurkan diri, sedangkan 800 tentara perdamaian Kongo dipulangkan ke negaranya.

Desember lalu, panel independen menuduh PBB gagal menangani tuduhan pelecehan seksual pada anak-anak maupun pemerkosaan yang dilakukan pasukan perdamaian di Afrika Tengah pada tahun 2013 dan 2014.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com