Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Korban Tewas Bom Brussels Bertambah 4 Orang

Kompas.com - 28/03/2016, 17:15 WIB

BRUSSELS, KOMPAS.com — Pemerintah Belgia, Senin (28/3/2016), menyatakan, korban tewas akibat bom di bandara dan stasiun kereta bawah tanah pada pekan lalu bertambah menjadi 35 orang.

"Kejaksaan memiliki angka korban yang tewas di lokasi kejadian, sementara lembaga otoritas kesehatan memiliki data korban yang tewas di rumah sakit," kata juru bicara Kejaksaan Belgia, Ine Van Wymersch, kepada wartawan.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Belgia, Maggie De Block, mengumumkan perihal bertambahnya jumlah korban tewas di rumah sakit.

"Empat pasien meninggal dunia di rumah sakit. Tim medis sudah berupaya sekuat tenaga sehingga total korban tewas adalah 35 orang," ujar De Block.

Angka yang digunakan De Block ini merupakan total korban tewas yang termasuk tiga pengebom bunuh diri. Jika ketiga pelaku tidak disertakan, maka jumlah korban tewas adalah 31 orang.

Pada Minggu (27/3/2016), Pemerintah Belgia juga merevisi jumlah korban tewas dalam tragedi bom bunuh diri di Brussels, Belgia.

Juru bicara Pusat Krisis Belgia, Benoit Ramacker, mengatakan, jumlah korban tewas akibat serangan bom itu ditetapkan sebanyak 28 orang.

"Jumlah korban tewas awalnya adalah 31 orang, termasuk tiga penyerang, dua orang yang meledakkan diri di bandara, dan satu orang di stasiun Maalbek," kata Ramacker.

"Jumlah korban tewas saat ini adalah 28 orang," tambah Ramacker.

Sejauh ini, baru 24 korban tewas yang berhasil diidentifikasi, yaitu 14 korban tewas di bandara dan 10 korban di stasiun Maalbek.

Dari semua korban tewas, 13 orang di antaranya adalah warga Belgia dan 11 warga dari delapan negara berbeda.

Selain itu, 340 orang yang terluka berasal dari 19 negara, dan 101 orang di antaranya masih dirawat di rumah sakit.

Sebanyak 62 orang dirawat di ruang ICU, separuhnya karena mengalami luka bakar yang cukup parah.

"Jumlah korban tewas, sayangnya, masih bisa berubah karena banyak korban masih dirawat di ruang ICU," kata Ramacker.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com