Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganggu Penumpang Lain di British Airways, Perempuan Ini Dilarang Terbang Seumur Hidup

Kompas.com - 28/03/2016, 08:10 WIB

LONDON, KOMPAS.com — Seorang perempuan penata busana dilarang terbang seumur hidupnya dengan semua penerbangan British Airways di dunia. Hal itu terjadi setelah insiden yang menjengkelkan penumpang lain di ketinggian jelajah 30.000 kaki dari London ke Dubai.

Ketika masih di udara, perempuan bernama Bridget Nhire (33) itu pun duduk dengan tangan diborgol dan kaki terikat. Saat pesawat mendarat, ia pun turun dengan dikawal polisi.

Peristiwanya terjadi dalam penerbangan dari Heathrow, London, Inggris, menuju Dubai, Uni Emirat Arab, seperti dilaporkan The Mirror, Minggu (27/3/2016).

Nhire adalah seorang konsultan mode fashion merek Reiss. Ia dihukum petugas berwenang di dalam pesawat setelah penumpang lain mengeluh bahwa ia terlalu sering bangun untuk meregangkan kakinya. Penumpang lain itu merasa terganggu.

Penata busana ini mengatakan, insiden itu membuatnya malu dan menangis sedih.

Setelah turun dari pesawat, ia pun baru dibebaskan lima jam kemudian tanpa didakwa bersalah.

Saat itu Nhire sedang terbang untuk mengunjungi sahabatnya ketika seorang pria yang duduk baris di belakangnya komplain. Ia mengatakan, “Pria itu memberi tahu saya untuk duduk dan saya mengatakan, ‘Saya punya hak untuk bangun dan berjalan keluar dari tempat duduk demi kesehatan saya’. Hal itu menyulut perdebatan kecil,” katanya.

“Kemudian awak kabin meminta saya untuk pindah ke depan. Mereka mengatakan, 'Anda menjadi agresif, kami merasa Anda mungkin terlalu banyak minum’,” kata Nhire kemudian meniru awak kabin.

"Saya memang minum, tetapi tidak mabuk. Saya minum dua gelas anggur saat makan. Mereka mengikat saya di kursi dan tangan saya diborgol. Saya pun memar," ujar Nhire dengan wajah sedih.

British Airways mengatakan, mereka telah melakukan penyelidikan penuh, mengumpulkan pernyataan dari penumpang dan awak, sebelum mengambil tindakan "tak biasa" untuk melarang Nhire.

Namun, Nhire mengklaim, British Airways bereaksi berlebihan. Ia menginginkan kompensasi 350 poun  atau sekitar Rp 7 juta karena maskapai menolak menerbangkannya pulang ke Inggris, tempat orangtuanya tinggal, pada penerbangan awal Maret ini.

Akibat penolakan itu, Nhire sampai terjebak belasan jam di Dubai. Ibunya saat itu terpaksa memesan penerbangan alternatif 11 jam kemudian.

Nhire tinggal Uxbridge, Middlesex, Inggris. Ia mengatakan, "Tidak ada yang mendengarkan keterangan dari sisi saya. Anda tidak bisa meninggalkan orang terdampar di bandara negara asing. British Airways harus bertanggung jawab,” katanya.

British Airways tidak mengomentari urusan pribadi, tetapi mengatakan, atas larangan terbang seumur hidup Nhire atau siapa saja, yang bersangkutan dapat mengajukan banding.

Seorang juru bicara British Airways mengatakan, "Pelanggan kami dan awak kabin layak menikmati penerbangan mereka dan tidak menderita karena gangguan.”

"Kami tidak akan pernah mengeluarkan larangan seumur hidup tanpa terlebih dahulu melakukan penyelidikan menyeluruh," tambah sang juru bicara British Airways. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com