ISIS Makin Terdesak, Irak Siap Rebut Mosul dan Suriah Kepung Palmyra

BAGHDAD, KOMPAS.com — Angkatan Darat Irak, Kamis (24/3/2016), mengatakan, telah meluncurkan operasi militer yang kemungkinan akan berjalan lama dan sulit untuk merebut Mosul dari tangan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Angkatan Darat dan pasukan Paramiliter Mobilisasi Rakyat memulai tahap pertama operasi ini di wilayah utara Provinsi Nineveh.

Komando gabungan Irak mengatakan, sejauh ini, empat desa antara kota Qayyarah, yang masih dikuasai ISIS, dan Makhmur yang sudah direbut pasukan Irak didukung koalisi AS.

Pasukan Irak mengalami kemajuan cukup siginifikan dalam perang melawan ISIS, antara lain merebut kembali kota Ramadi dan Provinsi Anbar bulan lalu.

Namun, merebut kota Mosul akan menjadi hadiah terbesar bagi Irak dalam perang melawan ISIS ini.

Sementara itu, di Suriah, pasukan pemerintah kini juga tengah melakukan serangan untuk merebut kota kuno Palmyra dari tangan ISIS.

Di saat pasukan Suriah menyerbu, ISIS memerintahkan warga yang masih tinggal di kota itu untuk pergi meninggalkan kota bersejarah itu.

ISIS merebut kota berjuluk "Permata Gurun Pasir" itu pada Mei tahun lalu dan sejak itu sudah menghancurkan kuil-kuil kuno bersejarah dan menjarah benda-benda kuno berusia ribuan tahun.

Sejak ISIS menguasai kota itu, hanya 15.000 dari sekitar 70.000 penduduk kota itu yang bertahan di sana.

Jika kota ini bisa direbut kembali, itu akan menjadi kemenangan simbolis bagi Presiden Bashar al-Assad karena siapa pun yang menguasai Palmyra, dia juga menguasai gurun luas antara wilayah tengah Suriah dan Irak.