Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Australia Tuding China Bertindak Kontraproduktif di Laut China Selatan

Kompas.com - 23/03/2016, 18:19 WIB

SYDNEY, KOMPAS.com – Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull, Rabu (23/3/2016), menyebut pengerahan militer China di Laut China Selatan sebagai tindakan kontra-produktif.

Australia sebenarnya sangat jarang mengeluarkan tudingan seperti itu mengingat China adalah mitra dagang terbesarnya.

Namun, Australia telah secara konsisten terus mendukung AS yang mempelopori kebebasan bernavigasi di Laut China Selatan. Bagi AS, Laut China Selatan adalah perairan internasional yang bebas dilayari oleh bangsa mana pun, laut yang terbuka bagi dunia.

Dengan pernyataan itu, Washington ingin menegaskan, tidak sepantasnya Beijing mengerahkan kekuatan militer yang mengesankan seakan-akan perairan itu berada di dalam teroritorinya.

Beijing telah melakukan kegiatan reklamasi di beberapa pulau dan karang di perairan sengketa Laut China Selatan. Selain itu juga dibangun banyak infrastruktur pendukung seperti landasan pacu pesawat, dermaga, dan bahkan pos penjagaan.

Beberapa negara di kawasan telah secara tegas menolak peningkatan aktivitas China di kawasan itu. Taiwan, Brunei, Vietnam, Malaysia, dan Filipina mengklaim di wilayah yang sama.

China justru telah secara agresif mengerahkan kekuatannya dan membangun infrastrukturnya di pulau karang di sana.

Washington menuduh China meningkatkan ketegangan di Laut China Selatan dengan penempatan rudal  permukaan-ke-udara di sebuah pulau yang disengketakan. Namun, tudingan itu dibantah Beijing.

"Mereka kontraproduktif, terlepas dari manfaat hukum, di mana kami tidak mengemukakan pandangan atau membuat klaim," kata Turnbull dalam pidato di Sydney, mengacu pada pengerahan militer China.

Turnbull diperkirakan akan mengunjungi China bulan depan. Pemerintah China jgua bulan lalu mengekspresikan rasa tidak sukanya dengan rencana belanja Australia untuk meningkatkan pertahanan.

China telah berulang kali menuduh AS melakukan militerisasi di Laut Cina Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com