Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan Udara AS Menewaskan 50 Gerilyawan Al Qaeda

Kompas.com - 23/03/2016, 16:22 WIB

ADEN, KOMPAS.com — Sedikitnya 50 gerilyawan tewas akibat serangan udara Amerika Serikat ke kamp pelatihan Al Qaeda di daerah pegunungan Yaman selatan.

Petugas medis dan seorang pejabat setempat di Aden, Yaman selatan, Rabu (23/3/2016), mengatakan, serangan terjadi saat para gerilyawan mengantre untuk makan malam di kamp.

Kamp yang menjadi target merupakan tempat perekrutan anggota Al Qaeda di Semenanjung Arab (AQAP). Kamp berada di kota pelabuhan Mukalla, tidak jauh dari Aden.

Pentagon, AS, mengonfirmasi adanya serangan udara yang menewaskan puluhan anggota Al Qaeda itu. Namun, pejabat tidak memberikan rincian kejadiannya.

Sumber di Yaman mengatakan, setidaknya 50 orang tewas dan 30 orang luka-luka akibat serangan itu. Penduduk Mukalla mengatakan, serangan udara AS menyebabkan kebakaran hebat di dalam kamp.

"Pesawat-pesawat menghantam ketika anggota Al Qaeda berbaris untuk menerima makanan mereka saat makan malam," kata seorang pejabat lokal.

Warga Yaman sebelumnya mengatakan, serangan di pangkalan itu dilakukan pesawat perang dari koalisi Arab Saudi, negara yang telah memimpin serangan ke basis-basis pemberontak Houthi sejak tahun lalu.

AQAP telah mengeksploitasi perang untuk memperluas kendali mereka atas Yaman, merebut kendali di Mukalla, ibu kota Provinsi Hadramout, tahun lalu dan merekrut lebih banyak pengikut.

AS menganggap AQAP, yang dibentuk oleh penggabungan sayap Arab Saudi dan Yaman pada tahun 2009. Hal itu sebagai salah satu cabang paling mematikan dari jaringan yang didirikan Osama bin Laden.

Kelompok ini telah menggunakan Yaman untuk merencanakan serangan sasaran-sasaran terhadap Barat, termasuk upaya untuk mengebom sebuah pesawat AS pada 2009.

AQAP juga mengaku bertanggung jawab atas serangan ke majalah satire, Charlie Hebdo, di Paris, yang menewaskan 12 orang pada Januari tahun lalu.

AS telah sering menjadikan sasaran militan Al Qaeda di Yaman dengan serangan pesawat tak berawak, membunuh banyak pemimpin terkemuka dari kelompok selama beberapa tahun terakhir.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com