Upayakan Legalisasi Ganja Obat, Perempuan Ini Dibawa ke Pengadilan

Pihak kepolisian mengamankan 46 pot tanaman ganja dari rumah Heather, yang beberapa pot di antaranya berisi tanaman ganja setinggi lebih dari 1,5 meter.

Kepada polisi, Heather mengaku menyalurkan ganja itu untuk anak-anak yang sakit, termasuk pasien anak berusia sembilan tahun yang mengidap penyakit tumor otak, dan tidak bisa dioperasi.

"Saya tidak pernah menjual ganja-ganja itu; saya hanya ingin menolong orang,” kata dia di muka pengadilan, seperti dikutip dari laman ABC AustraliaPlus, Rabu (16/3/2016).

Sebelumnya, Heather pun pernah mengakui bahwa dia memberikan ganja untuk seorang pria penderita diabetes tipe 2, dan seorang wanita penderita kanker paru-paru. "Dan masih banyak lagi orang yang menderita kecemasan dan insomnia,” ungkap dia.

Belakangan, kasus yang bergulir terhadap Heather telah memicu lahirnya petisi online yang mendesak amnesti bagi pengguna dan pemasok ganja obat. Petisi ini telah mendapat dukungan lebih dari 1.000 tanda tangan.

Heather pun ikut serta dalam aksi tidak makan selama 18 hari sebagai bentuk protes terhadap tuntutan yang dilakukan kepada dia.

"Saya hanya ingin menyampaikan hal yang sesungguhnya,” kata dia.

"Saya tidak merasa membutuhkkan pengacara jika saya menyampaikan yang sebenarnya,” kata Heather menanggapi saran agar dia didampingi pengacara.

Pemerintah Victoria telah mengajukan RUU ke parlemen bulan Desember lalu, untuk melegalkan budidaya ganja obat dan akses ke ganja obat, dalam keadaan luar biasa.

RUU ini telah direvisi dan diharapkan akan mendapatkan dukungan saat disampaikan kepada majelis Victoria, minggu depan.
 
Kini pun, sebuah uji coba budidaya ganja obat sedang berlangsung di Victoria. Pemerintah memperkirakan ganja obat dalam bentuk minyak atau tablet akan tersedia untuk anak-anak penderita kejang epilepsi parah pada tahun 2017 mendatang.

Sebelumnya Pemerintah Federal Australia juga telah mengeluarkan undang-undang yang memungkinkan pembuatan produk ganja obat yang cocok di Australia.