Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bom Bunuh Diri di Ankara Ditambahi Gotri dan Paku

Kompas.com - 14/03/2016, 21:00 WIB
ANKARA, KOMPAS.com -  Serangan bunuh diri yang dilakukan di tengah keramaian Kota Ankara, Turki, Minggu (13/3/2016), menggunakan bom yang dilengkapi dengan paku dan gotri.

Menurut pejabat kepolisian setempat, seperti dilansir Kantor Berita Reuters, Senin (14/3/2016), gotri dan paku disisipkan ke dalam bom untuk menambah jumlah korban dan menimbulkan kerusakan yang lebih besar.

Mereka juga memastikan, bahwa jenis bom yang digunakan sama dengan yang dipakai dalam serangan serupa pada 17 Februari lalu, yang menewaskan 29 orang, mayoritas prajurit militer.

(Baca: PM Turki Ungkap Pelaku Pengeboman di Ankara)

Terkait pelaku pengeboman, pihak kepolisian menemukan dua jasad pelaku, satu pria dan satu wanita. Tubuh mereka ditemukan sekitar 300 meter dari pusat ledakan, dengan kondisi tangan yang putus.  

Telah diberitakan sebelumnya, seorang wanita anggota kelompok terlarang Partai Pekerja Kurdi (PKK) diketahui menjadi salah satu dari dua pelaku aksi bom bunuh diri itu. 

Aksi bom bunuh diri yang dilakukan di tengah keramaian Ibu Kota Turki itu telah menewaskan 37 orang.  

Pejabat keamanan setempat mengatakan, telah ditemukan bukti bahwa salah satu dari dua pelaku teror itu adalah wanita. Dia diketahui bergabung dalam PKK pada tahun 2013.

"Wanita itu kelahiran tahun 1992 berasal dari timur Turki di Kota Kars," ungkap pejabat itu.

Saat pertama kali terjadi ledakan, aparat keamanan setempat mengatakan, ledakan bom itu menewaskan setidaknya 34 orang dan melukai 125 orang lainnya.

(Baca: Bom Mobil Meledak di Ibu Kota Turki, 34 Tewas)

Ledakan yang terjadi di dekat sebuah halte bus di lapangan Kizilay ini merupakan serangan maut kedua di kota itu dalam waktu kurang dari satu bulan.

"Sebanyak 30 orang tewas di lokasi ledakan dan empat lainnya meninggal dunia di rumah sakit. 19 orang dalam kondisi kritis," kata Menteri Kesehatan Turki, Mehmet Muezzinoglu.

Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Efkan Ala mengatakan, ada satu atau dua pelaku di dalam mobil yang memang mengincar halte bus itu.

"Aparat keamanan sudah mendapatkan informasi penting dari investigasi," ujar Ala yang belum menuding satu kelompok pun sebagai tersangka peledakan bom.

Pada 17 Februari, seorang pengebom bunuh diri, juga menggunakan mobil, menghantam iring-iringan militer Turki dan menewaskan 29 orang, juga dilakukan oleh PKK.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com