Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malaysia-Australia Segera Bahas Penguatan Militer China di Laut China Selatan

Kompas.com - 14/03/2016, 19:17 WIB

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com – Kementerian Pertahanan Malaysia dan Australia segera membahas penguatan militer China di Laut China Selatan.

Menteri Pertahanan Malaysia Hishammuddin Hussein mengungkapkan hal itu, Senin (14/3/2016) di Kuala Lumpur, Malaysia. Ia mengatakan, ia akan bertemu mitranya, Menteri Pertahanan Australia Australian Marise Payne, pekan depan.

Sebagian besar Laut China Selatan yang kaya energi dan menjadi jalur perdagangan internasional, termasuk dilintasi kapal-kapal minyak telah diklaim Beijing. Klaim itu membuat gerah Malaysia, Filipina, Taiwan, Vietnam, dan Brunei.

Beijing merasa mendapat tekanan publik di dalam negerinya untuk menunjukkan kemampuan melindungi klaim teritorialnya di Laut China Selatan.

Peningkatan kekuatan militer China ke Laut China Selatan terjadi setelah AS memulai terlibat karena merasa berhak untuk beroperasi di jalur bebas navigasi itu. China pun melakukan reklamasi ke beberapa pulau karang, dan bahkan membangun pulau baru hasil reklamasi.

Hishammuddin mengatakan, ia akan bertemua dengan Payne guna memastikan upaya yang dilakukan untuk menekan China dan agar Beijing tidak menempatkan aset militer di wilayah sengketa.

"Jika laporan yang kami terima dari berbagai sumber mengenai penumpukan dan penempatan aset militer di Kepulauan Spratly benar - ini memaksa kita untuk melakukan tekanan balik kepada China," kata Hishammuddin.

Pada September lalu, Presiden China Xi Jinping mengatakan, China tidak bermaksud melakukan militerisasi di Kepulauan Spratly.

James Clapper dari Komite Angkatan Bersenjata Senat AS, Februari lalu, mengatakan, reklamasi dan pembangunan di pulau yang dipersengketakan terus terjadi. China membangun infrastruktur untuk meningkatkan kemampuan militer di Laut Cina Selatan untuk titik pertahanan.

Sepuluh negara anggota ASEAN pecan lalu mengatakan mereka menaruh keprihatinan sangat serius atas aktivitas militer China di wilayah laut yang dipersengketakan itu. Termasuk pengerahan rudal dan jet temput di gugus Kepualaun Paracel.

Hishammuddin mengatakan, dia akan bertemu dengan mitranya di Vietnam dan Filipina jika laporan tentang ekspansi militer China itu benar. Malaysia “tidak dapat bergerak sendiri untuk menghentikan aksi-aksi yang agresif,” katanya.

"Kami membutuhkan dukungan dari negara-negara ASEAN lainnya, dan saya akan terus (mencari dukungan itu)," kata Hishammuddin.

"Hal ini penting bagi kami untuk menjaga keseimbangan, dan untuk mengekang tindakan oleh negara adidaya, apakah itu China atau Amerika Serikat."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com