Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah 5 Mata-mata Perempuan Rusia di Masa Perang

Kompas.com - 14/03/2016, 12:06 WIB
KOMPAS.com - Fakta sejarah menunjukkan, perempuan Rusia adalah sosok yang kuat, dinamis, dan berani. Russia Beyond the Headlines (RBTH) mengenang para mata-mata perempuan legendaris, para perempuan pemberani yang dedikasinya mengejutkan para kolega pria mereka.

Nadezhda Plevitskaya

Sergei Rachmaninoff, seorang komposer terkemuka, pernah bermain piano, sementara Nadezhda bernyanyi — hingga Tsar Nikolay II menjulukinya ‘burung Bulbul Kursk’. Lahir dari keluarga petani, Nadezhda melewati perjalanan hidup dari seorang biarawati menjadi salah satu penyanyi paling terkenal di eranya.

Saat kabur dari Rusia, Nadezhda menikahi seorang jenderal Rusia di pengasingan, Nikolai Skoblin, dan pada 1931 keduanya direkrut badan intelijen Uni Soviet.

Selama enam tahun, pasangan ini memberikan informasi mengenai para imigran Rusia yang menetap di Eropa untuk Moskow. Operasi terbesar pasangan ini adalah penculikan Jenderal Yevgeny Miller di Paris pada 1937.

Mereka berhasil memancing kepala organisasi militer imigran terbesar itu untuk melakukan pertemuan dengan diplomat Jerman, yang diperankan agen Soviet lainnya.

Sang jenderal dibius dan dibawa ke Rusia melalui jalur laut. Sebelum menghadiri pertemuan jebakan tersebut, Miller meninggalkan secarik surat, yang membantu membongkar aksi mata-mata pasangan Soviet itu.

Nikolai Skoblin berhasil kabur ke Spanyol, tapi tak lama kemudian ia terbunuh, sementara Nadezhda ditahan dan dihukum 20 tahun bekerja sebagai buruh kasar. Ia meningga dunia di tahanan di Rennes, Perancis, pada 1940.

Zoya Voskresenskaya

Pada 1929, Zoya yang baru berusia 22 tahun, bergabung dengan divisi asing OGPU (Joint State Political Directorate). Tak lama, ia diundang ke Jenewa, Swiss untuk menjadi seorang simpanan jenderal Jerman.

Ia mengenang, “Saya menjawab, ‘Baiklah, saya akan pergi, saya akan menjadi simpanan, jika ini memang harus dilakukan, tapi saya akan menembak diri saya sendiri setelah ini semua selesai.’ Itu adalah pertama dan terakhir kalinya saya ditawari tugas semacam itu.”

Pada tahun 1930-an, ia bekerja di Manchuria, Latvia, Jerman, dan Austria. Pada awal Juni 1941, Zoya menyamar sebagai staf VOKS (Persatuan Masyarakat untuk Hubungan Budaya dengan Negara Asing).

Zoya menghadiri sebuah resepsi di kedutaan Jerman, ia diundang untuk menari waltz dengan sang duta besar, Count Werner von der Schulenburg.

Saat menari, Zoya melihat bekas berbentuk persegi panjang di dinding, yang tadinya terpasang lukisan. Ia juga melihat sejumlah koper di pintu sebelah kiri yang dibiarkan terbuka. Ia kemudian melapor pada kantor pusat bahwa Jerman bersiap mengevakuasi kedutaan mereka, namun laporannya diabaikan.

Pensiun pada tahun 1955, Zoya Voskresenskaya menjadi penulis buku anak-anak ternama dan tak ada yang tahu mengenai kariernya lamanya hingga 1990, ketika kemudian Kepala KGB, Vladimir Kryuchkov, menyebutkan dalam sebuah wawancara bahwa Zoya pernah menjadi mata-mata Soviet.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com