Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Bawa Kasus Uji Coba Rudal Balistik Iran ke Sidang Dewan Keamanan PBB

Kompas.com - 12/03/2016, 17:10 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com – Amerika Serikat akan mengangkat isu uji coba penembakan rudal balistik Iran dalam rapat konsultasi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa, pekan depan. Washington menilai, peluncuran uji coba rudal Iran itu adalah tindakan berbahaya.

Utusan Khusus AS untuk PBB, Samantha Power, mengatakan hal itu, Jumat (11/3/2016) pagi di New York, AS, atau Sabtu (12/3/2016) pagi WIB. Ia mendesak sekutunya untuk bekerja sama mencegah atau bahkan merusak program rudal Teheran yang sangat berbahaya itu.

"Kami akan mengangkat soal penembakan (rudal) berbahaya ini langsung ke rapat konsultasi DK PBB, yang rencananya akan digelar pada Senin (14/3/2016),”  kata Power dalam sebuah pernyataan seperti dirilis Associated Press, Sabtu ini.

Menurut Power, peluncuran rudal Iran itu menggarisbawahi kebutuhan untuk bekerja dengan sekutu di seluruh dunia untuk memperlambat dan mengurangi program rudal Iran.

Serangkaian uji coba penembakan rudal balistik minggu ini telah dilakukan oleh Unit Pengawal Revolusi Iran. Uji coba itu menarik perhatian internasional.

AS, Perancis, dan negara-negara Barat lain mengatakan bahwa jika dikonfirmasi, peluncuran terbaru rudal balistik Iran yang berkemampuan nuklir itu melanggar resolusi DK PBB 2231. Power mengatakan, peluncuran rudal Iran itu "provokatif dan memperkeruh" keadaan.

“Selain itu, para pemimpin militer Iran telah dilaporkan mengklaim rudal ini dirancang untuk menjadi ancaman langsung terhadap Israel," katanya. "Kami mengecam ancaman serangan terhadap negara lain anggota PBB dan salah satu sekutu terdekat kami."

Power menambahkan, Washington akan terus menuntut "implementasi penuh resolusi 2231, yang secara tegas melarang dukungan pihak ketiga untuk program rudal balistik Iran. Kami juga mempertimbangkan reaksi nasional kami secara tepat."

Pada Rabu pekan ini, Iran mengaku bahwa rudal balistiknya disiapkan untuk menyerang Israel. Komandan Garda Revolusi Iran (IRGC), Brigadir Jenderal Amir Ali Hajizadeh, kala itu menyebut Israel dengan kata Zionis.

"Alasan kami membuat rudal yang mampu menembak sejauh 2.000 kilometer adalah untuk bisa menghantam musuh kami, rezim Zionis, dari jarak aman," kata Hajizadeh kepada Reuters.

Teheran kemudian membantah kalau uji coba rudal yang mereka lakukan itu melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB 2231.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com