Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Simpanse Memercayai Keberadaan Tuhan?

Kompas.com - 04/03/2016, 19:15 WIB
KOMPAS.com — Sebuah rekaman video yang memperlihatkan beberapa ekor simpanse terlihat seperti tengah melakukan ritual keagamaan membuat pusing para ilmuwan. Alhasil, muncul pertanyaan apakah simpanse memercayai keberadaan Tuhan?

Laura Kehoe, mahasiswa doktoral Universitas Humboldt Berlin, menemukan bukti ini saat dia melakukan penelitian di Guinea, Afrika Barat.

Laura memasang sebuah kamera tersembunyi untuk merekam perilaku simpanse dan dia sangat terkejut saat melihat hasil rekaman itu.

Dalam video itu, terlihat simpanse-simpanse itu berkumpul di sekitar sebatang pohon besar yang memiliki parutan di kulitnya.

Simpanse-simpanse itu kemudian mengambil batu dan melemparkan batu itu ke batang-batang pohon itu, sedangkan beberapa simpanse lain mengumpulkan batu itu ke bagian pohon yang berlubang.

"Mungkin kami telah menemukan bukti awal bahwa simpanse menciptakan semacam tempat pemujaan yang dalam hal ini sebuah pohon keramat," ujar Laura.

"Faktanya, simpanse adalah hewan yang sejauh ini tak ditemukan bukti bahwa mereka menganggap pohon memiliki makna khusus bagi mereka," kata dia.

Mungkin saja perilaku simpanse ini bukanlah sebuah ritual "keagamaan" seperti yang diduga. Mungkin saja melemparkan batu ke batang pohon adalah cara mereka berkomunikasi dengan sesamanya yang berada di jarak yang cukup jauh.

Sebab, benturan batu dengan batang pohon menghasilkan suara gema yang bisa terdengar di jarak yang cukup jauh.

Namun, mengapa kemudian beberapa simpanse muda secara diam-diam memasukkan batu-batu itu ke dalam rongga di batang pohon itu?

Apa guna batu-batu yang ditumpuk hingga mirip piramida itu dalam hal komunikasi jarak jauh?

Laura menduga, perilaku ini adalah semacam ritual. Jika benar, apakah simpanse memiliki sebuah kepercayaan kepada Tuhan?

Mungkin saja benar jika hewan juga memiliki ritual-ritual saat menghadapi sesuatu.

Cynthia Moss, yang sepanjang hidupnya meneliti kehidupan gajah, mengatakan, hewan besar itu memiliki ritual pada saat salah satu kawannya mati dibunuh pemburu liar.

"Mereka berdiri di sekitar bangkai gajah yang mati itu. Mereka menyentuhnya lembut dengan menggunakan belalai dan kaki mereka," kata Cynthia.

Halaman:
Sumber Daily Mail


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com