Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Pria Mongolia Rampok Toko Senjata di Bangkok, 1 Tewas

Kompas.com - 04/03/2016, 15:15 WIB
BANGKOK, KOMPAS.com - Sebuah perampokan di sebuah toko senjata yang dilakukan empat orang pria Mongolia di Bangkok, Jumat (4/3/2016), berujung dengan tewasnya seorang tersangka perampok.

Para pria yang beraksi di pecinan kota Bangkok itu, ujar kepolisian, memegang paspor China dan menyerbu toko itu dengan menggunakan senjata mainan.

Namun, usaha keempat orang ini gagal setelah pemilik toko melepaskan tembakan ke arah para perampok itu.

Polisi bersenjata lengkap kemudian terlibat dalam baku tembak itu yang berakhir dengan  terlukanya tiga orang pelaku dan satu orang lainnya meninggal dunia di rumah sakit.

Polisi kini masih memburu otak jaringan perampok ini, yang diyakini sudah beberapa kali memasuki Thailand.

"Mereka merencanakan aksinya dengan baik, mereka sudah melakukan survei di toko itu sehari sebelum beraksi," kata kepala kepolisian Thailand, Chakthip Chaijinda.

"Tujuan mereka adalah merampok senjata sesungguhnya namun kami belum tahu senjata itu akan digunakan untuk tujuan apa," tambah Chakthip.

Toko yang dirampok, "Inter Arms" berada di kawasan tempat sejumlah kafe, bar dan restoran ternama berada di kawasan pecinan Bangkok.

Banyak warga Thailand memiliki senjata api dan sebuah organisasi pengawas mengatakan angka pembunuhan dengan menggunakan senjata api di negeri itu merupakan yang tertinggi di Asia.

Pemerintah Thailand tidak memberikan informasi spesifik soal angkat pembunuhan dengan menggunakan senjata api.

Namun, situ Gunpolicy.org yang dikelola Universitas Sydney memperkirakan terjadi 3,48 pembunuhan setiap 100.000 penduduk di Thailand. Jumlah yang sama dengan yang dialami Amerika Serikat.

Menurut Kementerian Dalam Negeri Thailand, terdapat 6,1 jutua senjata api yang terdaftar di Thailand yang berpenduduk 67 juta jiwa.

Namun, Gunpolicy.org memberi angka 10 juta pucuk senjata api akibat ledakan pemberikan senjata api di pasar gelap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com