Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seekor Kanguru Albino Jadi Bintang Media Sosial

Kompas.com - 22/02/2016, 06:00 WIB

CANBERRA, KOMPAS.com - Seekor kanguru albino yang langka telah menjadi bintang di media sosial sosoknya terekam kamera di kawasan Big Bend, Sungai Murray, Australia Selatan.

Binatang albino biasanya memiliki masa hidup lebih pendek, karena warnanya bulunya yang terang menjadikan mereka mudah menjadi mangsa hewan pemangsa.

Kulit mereka yang putih juga membuat binatang tersebut sering terbakar sinar matahari, dan terkena kanker kulit.

Selain itu  karena adanya kelainan genetis, para hewan albino ini sering mengalami kesulitan pendengaran dan penglihatan, sehingga akan bereaksi lambat bila diserang.

Foto kanguru langka tersebut diambil oleh Rosemary Faehrmann, yang kemudian memuatnya di akun Facebook milik sebuah perusahaan pembuatan rumah sungai.

"Saya keluar dengan cepat dari mobil saya dan kanguru ini berhenti dalam waktu bersamaan dan melihat ke arah sepertinya untuk memastikan apakah kami mengejarnya," kata Faehrmann .

"Saya berdiri selama satu menit dan mengambil beberapa gambar, dan kemudian kanguru itu berlari lagi ke arah menjauh sepanjang pagar," lanjut dia.

Gambar ini sekarang sudah di-share sebanyak 7.000 kali dan sudah mendapatkan 8.000 likes sejak pertama kali dimuat awal bulan Februari.

"Luar biasa sambutannya, di halaman kami, jumlah reach-nya sudah lebih dari 100 juta, dan Komisi Pariwisata Australia Selatan juga sudah memuat juga foto ini di halaman mereka di Australia Selatan, dan juga di Inggris, Jerman dan India." tambahnya.

Faehrmann mengatakan hampir tiap hari dia menjumpai kanguru namun belum pernah melihat kanguru putih sebelumnya.

"Ada beberapa tersebar di taman nasional seperti di Bordertown, Cudlee Creek, tempat dimana mereka dilindungi sehingga bisa bertahan hidup lebih lama. Di alam bebas, mereka lebih susah bertahan hidup."

"Jadi melihat mereka di alam liar merupakan hal yang jarang terjadi."

"Saya senang bisa melihatnya, dan merasa bahwa orang lain pasti juga akan berpikiran serupa." kata Faehrmann.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com