Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Ini Ciptakan Baju Besi "Iron Man" untuk Menghibur Pasien Anak

Kompas.com - 24/01/2016, 07:16 WIB

Barry Armstead telah menghabiskan banyak waktu luangnya selama dua tahun terakhir untuk bermain-main di halaman belakang rumahnya yang ia sulap menjadi bengkel untuk menciptakan replika baju besi "Iron Man".

Ayah 4 anak asal Canberra ini sedang dalam misi untuk membuat pasien anak di rumah sakit tersenyum.

Ide Barry lahir setelah menghabiskan waktu berjam-jam di unit perawatan intensif neonatal di Rumah Sakit Canberra saat salah satu anaknya lahir prematur.

"Kami menghabiskan cukup banyak waktu di rumah sakit dan melihat sedikit apa yang terjadi dengan anak-anak di tempat itu, Idenya berkembang setelah melihat sesuatu seperti baju ini di internet," ujarnya.

"Saya membuat contoh pertama dan tahu ini akan berjalan dengan baik di rumah sakit anak," imbuhnya.

Terbuat dari lembaran baja setebal kurang dari satu milimeter, baju ini berbobot 45 kilogram dan mencakup listrik, baterai, dan lapisan bantalan.

"Sebagian besar beratnya tersebar di tubuh sehingga tak seberat yang mungkin terlihat. Ini tentu saja tak seberat apa yang dipakai ksatria berbaju baja saat berperang di atas kuda," ujar Barry.

"Saya pikir saya akan merasa cukup nyaman di bangsal rumah sakit selama beberapa jam," sambungnya.

Pembuatan baju logam ini memakan waktu lebih dari dua tahun.

"Sebelum itu, ada versi karton dan versi kertas fiberglass yang membawa saya untuk menciptakan ini. Menemukan mur dan baut yang tepat dan memiliki solusi mekanik untuk membebaskan beberapa gerakan itu sulit," aku Barry.

Mengaku sebagai penggemar superhero, Barry mengatakan, mengenakan pakaian ini membuatnya merasa antipeluru.

"Pada saat yang sama, Anda merasa sangat rentan. Jika saya tiba-tiba jatuh, itu rasanya seperti ada kura-kura di punggung saya," ungkapnya.

Otodidak

Seorang mantan fotografer profesional, Barry adalah seorang pekerja logam otodidak.

"Saya pastinya belajar banyak keterampilan selama proses pembuatan. Saya benar-benar tak punya keterampilan praktek apapun dan tak pernah menjalani pelatihan formal,” akunya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com