Kepada stasiun TV, CNN, Lim Hyeon-soo menjelaskan bahwa dia menghadapi kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan kerja fisik.
Setiap hari, pria yang berusia 60 tahun itu dipaksa bekerja selama delapan jam selama enam hari seminggu untuk menggali lubang di penjara, dengan satu-satunya tahanan hanya dia sendiri.
"Saya bukan seorang buruh, jadi kerja buruh amat berat awalnya. Namun saya sekarang sudah terbiasa," jelasnya dalam Bahasa Korea uang diterjemahkan kepada CNN.
Wawancara berlangsung di sebuah hotel di ibu kota Pyongyang dan pastor Lim dibawa ke hotel dengan menggenakan pakaian seragam penjara berwarna abu-abu dengan nomor 036 tertulis di bagian depan.
Pengadilan tertinggi Korea Utara menghukumnya dengan kerja paksa seumur hidup karena "kejahatan terhadap negara".
Pastor berdarah Korea Selatan ini --yang berasal dari Toronto-- ditangkap di Pyongyang setelah mengunjungi negara itu untuk melakukan pekerjaan kemanusiaan.
Tidak ada rincian tentang dakwaan atasnya, namun dia menduga terkait dengan kritik terbukanya atas tiga generasi pemimpin Korea Utara.
"Saya mengakui saya melanggar otoritas pemerintah, sistem, dan ketertiban," jelasnya dalam wawancara yang disiarkan Senin 11 Januari.
Lim menambahkan dia mendapat makan tiga kali sehari dan pemeriksaan kesehatan secara teratur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.