Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocoran Laporan Polisi Sebut Pencari Suaka Pelaku Pelecehan Massal di Jerman

Kompas.com - 08/01/2016, 10:56 WIB
COLOGNE, KOMPAS.com — Dua koran Jerman memublikasikan tuduhan bahwa pemeriksaan polisi pada malam Tahun Baru mengungkapkan, sebagian besar orang yang terlibat dalam serangan seksual pada malam Tahun Baru di Cologne adalah para pencari suaka.

Pemerintahan Angela Merkel kini menghadapi tuduhan serius, yaitu bahwa polisi menutup-nutupi serangkaian serangan itu. Sebab, kebanyakan dari mereka yang bertanggung jawab adalah para pencari suaka yang tiba di Jerman berdasarkan kebijakan "pintu terbuka" Merkel untuk para pengungsi.

Puluhan perempuan mengalami kekerasan seksual setelah kerumunan sekitar 1.000 orang mengambil alih alun-alun di dekat Katedral Cologne pada malam Tahun Baru.

Sebuah laporan internal tentang serangan itu yang dibuat seorang polisi senior, yang bocor ke media Jerman, menjelaskan bahwa para pelaku mengaku sebagai para pengungsi Suriah.

Laporan polisi yang bocor itu, yang diterbitkan di harian Bild dan majalah Der Spiegel, mengklaim salah seorang dari mereka yang terlibat mengatakan kepada polisi, "Saya orang Suriah. Anda harus memperlakukan saya dengan hormat. Nyonya Merkel yang mengundang saya."

Seorang yang lain, kata laporan itu, merobek-robek izin tinggal di hadapan  polisi. Orang itu mengatakan kepada mereka, "Anda tidak dapat melakukan apa pun terhadap saya, saya bisa mendapatkan yang baru besok."

Laporan tersebut menggambarkan kekerasan yang terjadi lebih serius daripada yang diduga.

Menurut Bild, laporan tersebut ditulis komandan pasukan yang berjumlah sekitar 100 orang yang dikirim ke alun-alun sebagai bala bantuan.

Sejumlah menteri senior Jerman mengatakan, tidak ada bukti para pengungsi terlibat dan polisi Cologne telah menyatakan, mereka tidak tahu latar belakang para pelaku. Namun, tuduhan meningkat bahwa polisi mungkin telah berusaha untuk menutupi-nutupi bukti keterlibatan para pencari suaka.

Welt am Sonntag, sebuah koran Minggu, menggambarkan laporan resmi tentang peristiwa itu "tidak benar". Koran tersebut menulis tentang itu dalam sebuah laporan online yang langka menjelang terbitan edisi cetaknya dan mengklaim bahwa polisi telah memeriksa kartu-kartu indentitas lebih dari 100 tersangka pada malam Tahun Baru itu.

"Kebanyakan dari mereka baru tiba (di Jerman) sebagai pencari suaka. Mereka memberikan dokumen yang dibagikan di kantor permohonan suaka," kata koran itu yang mengutip seorang perwira polisi yang tidak disebutkan namanya.

Express, sebuah koran lokal di Cologne, mengklaim bahwa sekelompok pencari suaka berjumlah 15 orang sempat ditahan polisi pada malam Tahun Baru sehubungan dengan serangan itu, sebelum kemudian dibebaskan.

Jika benar, laporan itu bisa memiliki konsekuensi luas terkait kebijakan pengungsi Merkel. Kemarin, Merkel menyerukan sebuah perdebatan "mendasar" tentang bagaimana mengintegrasikan imigran. Dia mengatakan, serangan itu memunculkan "pertanyaan serius yang melampaui Cologne".

Dia mengatakan, "Kita harus membahas lagi fundamental budaya dari koeksistensi kita".

Dia mengatakan, serangan tersebut telah menunjukkan ada "pelecehan terhadap perempuan di beberapa tempat". "Kita perlu untuk menghadapi hal itu dengan tekad yang maksimal," tambahnya.

Kanselir Jerman itu memperingatkan para mitranya bahwa sistem visa Schengen yang memungkinkan warga bisa bergerak bebas akan mati, kecuali para mitranya di Uni Eropa bisa memikul beban yang lebih besar terkait para migran dan patroli yang lebih baik di perbatasan mereka.

Wolfgang Albers, kepala polisi Cologne, telah menjelaskan bahwa mayoritas tersangka dalam serangan pada malam Tahun Baru itu "bertampang Afrika Utara atau Arab". Sementara itu, laporan pers mengidentifikasi para penyerang sebagai kebanyakan orang Suriah.

Salah satu alasan untuk perbedaan itu mungkin bahwa banyak pencari suaka yang tiba di Jerman mengklaim diri orang Suriah terlepas dari mana pun mereka berasal. Hingga pekan lalu, warga Suriah dibiarkan masuk ke negara itu secara otomatis berdasarkan prosedur jalur cepat.

Sementara itu, polisi Finlandia kemarin melaporkan tingkat pelecehan seksual yang sangat tinggi di Helsinki pada malam Tahun Baru. Tiga tersangka, dilaporkan sebagai pencari suaka, telah dijebloskan ke tahanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com