Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Larang Muslim ke AS, Donald Trump Dikecam Kelompok Pro-Yahudi

Kompas.com - 08/12/2015, 17:28 WIB

KOMPAS.com — Bakal calon presiden dari Partai Republik di Amerika Serikat, Donald Trump, menerima banyak kecaman setelah menyatakan bahwa orang-orang Islam mestinya dilarang memasuki AS.

Satu kelompok pro-Yahudi, Anti-Defamation League (ADL), mengatakan bahwa rencana Trump yang melarang orang-orang masuk ke AS berdasarkan agama sama sekali tidak bisa diterima dan sangat ofensif.

"Rencana Trump bertentangan dengan nilai-nilai Amerika.... Pluralisme agama adalah salah satu inti dari identitas nasional kita," kata Jonathan Greenblatt, Direktur ADL.

"Melarang orang-orang masuk ke Amerika hanya karena mereka beragama Islam sangat ofensif dan bertentangan dengan nilai-nilai negara Amerika," kata Greenblatt.

Lebih mirip "pemimpin preman"

Gedung Putih juga mengatakan, pernyataan Trump tak sesuai dengan nilai-nilai Amerika, sementara pesaing Trump di Partai Republik, Jebb Bush, menggambarkan Trump sebagai seseorang dengan kondisi mental yang tak seimbang.

Organisasi Dewan Hubungan Islam Amerika mengatakan, Trump lebih mirip pemimpin preman.

Berbagai kecaman ini muncul setelah Trump mengatakan bahwa Muslim menjadi penyebab kebencian terhadap Amerika, dan warga Amerika harus dilindungi dari ancaman ini sampai ada pemahaman dari pemerintah atas gejala sosial ini.

Trump, salah satu bakal calon presiden yang paling populer dari kubu Republik, mengeluarkan komentar ini menyusul penembakan yang menewaskan 14 orang di California oleh sepasang Muslim. FBI mengatakan, dua pelaku ini mengalami radikalisasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com