Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu menyebut insiden itu "provokasi".
“Aksi serdadu yang memamerkan roket atau senjata antipesawat saat berada di sebuah kapal perang Rusia, ialah murni provokasi,” kata Cavusoglu, seperti dilaporkan surat kabar Hurriyet.
Foto yang dipublikasikan media di Turki menunjukkan seorang serdadu tampak memanggul sebuah peluncur. Saat itu dia terlihat sedang berdiri di anjungan kapal perang Rusia, Caesar Kunikov, yang tengah melintasi Selat Bosphorus.
Melalui perjanjian sejak masa Perang Dunia I, Turki harus membolehkan semua kapal melintasi selat yang membelah Kota Istanbul. Selat tersebut krusial artinya bagi Rusia karena itu adalah satu-satunya jalan bagi kapal-kapal Angkatan Laut di Laut Hitam untuk mencapai Laut Mediterania dan samudera lainnya di dunia.
Hubungan Turki-Rusia memburuk sejak militer Turki menembak jatuh pesawat Rusia yang disebut telah melanggar wilayah udaranya. Rusia pun meradang dengan insiden tersebut, apalagi satu dari dua pilot pesawat itu meninggal dunia.
Sanksi ekonomi pun dilancarkan Rusia terhadap Turki usai kejadian itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.