Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Obama: Putin dan Erdogan, Musuh Bersama Kita adalah ISIS

Kompas.com - 02/12/2015, 09:59 WIB
Kontributor Singapura, Ericssen

Penulis

Sumber Reuters
PARIS, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Barack Obama menyerukan persatuan menghadapi kelompok Negara Islam atau ISIS di tengah ketegangan hubungan diplomatik antara Rusia dan Turki.

Ketika berbicara di sela-sela Konferensi Perubahan Iklim di Paris, Selasa (1/12/2015), Obama menyatakan dia telah bertemu dengan pemimpin Turki dan Rusia.

“Kita semua memiliki musuh yang sama, yaitu ISIS dan saya ingin memastikan kita fokus pada target yang sama,” kata Obama.

Ia mengutarakan kepada Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, untuk meredakan ketegangan yang telah menganggu upaya penumpasan kelompok militan tersebut.

“Amerika Serikat tetap mendukung hak Turki mempertahankan kedaulatan wilayahnya. Saya berdiskusi dengan Presiden Erdogan mengenai bagaimana Turki dan Rusia dapat bekerja sama untuk meredakan ketegangan dan menyelesaikan persoalan ini dengan jalur diplomatik.”

Sebelumnya Obama bertemu dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, dan menyampaikan pesan bernada sama.

Krisis diplomatik kedua negara ini telah memperumit upaya Amerika Serikat untuk memerangi ISIS dan menyelesaikan perang saudara berkepanjangan di Suriah. Rusia mendukung Presiden Suriah Bashar al-Assad. Hal itu menjadi perbedaan besar antara Rusia di satu sisi dengan Amerika dan Turki di sisi lain, yang jelas-jelas menginginkan Assad meninggalkan kursi kepresidennanya.

Sosok Erdogan dan Putin yang sama-sama keras dan autokratik semakin mempersulit kemungkinan salah satu pihak akan mengalah. Kedua pemimpin menggunakan konflik diplomatik ini untuk meningkatkan pencitraan mereka di negeri masing-masing dan mengumandangkan semangat nasionalisme.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com