Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

APEC Terpecah Soal Perjanjian Dagang TPP

Kompas.com - 20/11/2015, 04:45 WIB
MANILA, KOMPAS.com - Presiden Filipina Benigno Aquino, tuan rumah forum Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) yang berakhir hari Kamis (19/11), memuji kemajuan yang dicapai menuju integrasi kawasan dan kuatnya dukungan bagi peningkatan kerjasama multilateral yang dinyatakan dalam pertemuan tersebut.

“Karena pertumbuhan ekonomi yang inklusif telah menjadi prinsip panduan pemerintah Filipina, saya bangga bisa menjadikan hal itu fokus utama selama kami menjadi tuan rumah APEC tahun ini,” kata Aquino.

Meski demikian, tampak perpecahan diantara negara-negara APEC mengenai perjanjian perdagangan bebas trans-Pasifik (TPP) yang dimotori Amerika.

Presiden Amerika Barack Obama minggu ini bertemu secara terpisah dengan ke-11 pemimpin negara APEC yang tergabung dalam perjanjian itu dan mengimbau mereka agar segera meratifikasinya.

APEC terdiri dari 21 negara di Asia dan Amerika. Digabungkan, ekonomi negara-negara itu mencapai hampir separuh perdagangan global. Amerika, Jepang, Malaysia, Vietnam, Singapura, Brunei, Australia, Cile, Selandia Baru, Kanada, Meksiko dan Peru adalah anggota pendiri TPP.

Beberapa anggota APEC lain, termasuk Indonesia, Korea Selatan, Thailand dan Filipina, telah menyatakan minat untuk bergabung.

Presiden Aquino bertemu Obama untuk meminta bantuan agar bisa meyakinkan negaranya bergabung dengan TPP. Blok perdagangan itu mewajibkan para anggotanya menghapus sejumlah hambatan perdagangan dan investasi, sekaligus menetapkan standar tinggi dalam hal perlindungan buruh dan lingkungan alam.

Namun, Obama sendiri juga menghadapi tantangan di Amerika, bahkan dari ketiga bakal calon presiden Amerika dari Partai Demokrat. Michael Froman, ketua badan penasehat pemerintah urusan perdagangan, mengatakan Kongres dijadwalkan melakukan voting atas TPP awal tahun depan.

Banyak kalangan berpendapat TPP adalah bagian dari strategi Amerika untuk menghadapi pengaruh ekonomi China yang terus menguat di kawasan tersebut.

Dalam forum yang sama, Presiden China Xi Jinping malah mendorong upaya untuk memajukan saingan TPP yaitu Kawasan Perdagangan Bebas Asia Pasifik. Xi juga menyebut TPP terlalu membatasi dan eksklusif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com