Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rentetan Serangan di Perancis Sejak Insiden Berdarah Charlie Hebdo

Kompas.com - 14/11/2015, 11:33 WIB
PARIS, KOMPAS.com - Serangkaian serangan di Paris, Perancis, pada Jumat (13/11/2015) malam yang menewaskan 153 orang menambah daftar serangan di negeri mode itu.

Berbagai peristiwa penyerangan terjadi sejak insiden di kantor media satir, Charlie Hebdo pada 7-9 Januari 2015.

Serangan di Charlie Hebdo dilakukan dua orang bersenjata otomatis Kalashnikov menewaskan 12 orang, termasuk enam kartunis dan jurnalis dan juga dua pejabat polisi.

Seorang polisi wanita terbunuh di luar Paris yang diduga berkaitan dengan insiden di Charlie Hebdo.

Seorang pria bersenjata juga melakukan penyanderaan di supermarket Yahudi, empat di antaranya tewas.

Penyerang Charlie Hebdo dan penyandera terbunuh dalam baku tembak dengan kepolisian di tempat terpisah.

Pada 3 Februari, tiga tentara yang menjaga pusat komunitas Yahudi di Nice, French Riviera, diserang seorang pria dengan pisau.

Penyerang bernama Moussa Coulibaly, dari daerah pinggiran Paris ditangkap dan ditahan. Dia menyatakan membenci polisi, militer dan Yahudi Perancis.

Ahmaed Ghlam, mahasiswa informasi teknologi ditangkap pada 19 paril karena diduga membunuh seorang wanita yang mayatnya ditemukan dalam mobil korban.

Ghlam juga dicurigai merencanakan penyerangan terhadap gereja di desa Villejuif, Paris. Di rumah Ghlam, polisi menemukan dokumen tentang Al Qaeda dan ISIS.

Lalu pada 26 Juni, Yasin Salhi (35) membunuh dan memenggal Herve Cornara dan memajang kepala tersebut di pagar pabrik gas yang dikelilingi bendera ISIS.

Dia berusaha meledakkan sebuah pabrik di Saint-Quentin-Fallavier di Perancis selatan, namun gagal dan ditahan.

Pada 13 Juli, empat pemuda berusia 16 hingga 23 tahun, termasuk mantan tentara, ditahan atas rencana penyerangan ke kamp militer untuk memenggal seorang pejabat atas nama jihad. Mereka menyatakan terkait dengan ISIS.

Dua pegawai pemerintah AS yang sedang cuti dan seorang temannya terhindar dari pertumbahan darah di kereta cepat Thalys dari Amsterdam tujuan Paris.

Pelaku yang hendak menembak penumpang berhasil dipatahkan. Pelaku membawa senjata Kalashnikov, pistol otomatis, dan pisau.

Pria bersenjata itu diketahui bernama Ayoub El Khazzani (25) warga negara Maroko dan diketahui intel ISIS.

Pada 10 November, otoritas Perancis menyatakan menahan pria berusia 25 tahun yang diduga jaringan ISIS di Suriah.

Pelaku diduga berencana menyerang tentara di basis angkatan laut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com