Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pejabat Rusia Buka Pintu bagi Bashar Al Assad untuk Pergi

Kompas.com - 04/11/2015, 14:27 WIB
KOMPAS.com - Para pejabat Rusia selama ini gigih sebagai pendukung internasional bagi Presiden Suriah Bashar al-Assad. Namun hal itu tidak berarti bahwa mereka berkeras agar Assad tetap berkuasa.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, mengatakan pada Selasa (3/11/2015) bahwa rakyat Suriah harus memutuskan siapa presiden mereka, siapa pun orang itu. Demikian menurut kantor berita Rusia, Sputnik, yang dikelola negera.

"Kami tidak mengatakan bahwa Assad harus pergi atau tetap berkuasa," kata Zakharova.

Komentar tersebut muncul setelah empat tahun lebih kekacauan di Suriah, perang saudara yang berdarah. Perang itu, kata Kepala Urusan Kemanusiaan PBB, Stephen O'Brien, pada akhir musim panas ini, telah menewaskan lebih dari 250.000 orang dan menyebabkan 7,6 juta orang mengungsi di dalam negeri serta mendorong lebih dari 4 juta orang lainnya melarikan diri ke luar negeri.

Komentar tersebut muncul beberapa hari setelah penghentian sementara pembicaraan damai di Wina, Austria, yang menghadirkan perwakilan dari setidaknya 18 pihak yang berkepentingan. Para diplomat senior Amerika dan Arab mengatakan, Amerika Serikat menginginkan sebuah peta jalan bagi Assad untuk meninggalkan kekuasaan.  
Berdasarkan rencana tersebut, Assad akan menyerahkan kekuasaan kepada pemerintahan transisi sebelum pemilihan umum dilaksanakan.

Namun, mereka yang terlibat dalam diskusi itu punya gagasan yang berbeda tentang seberapa cepat, dan bahkan apakah, Assad harus meninggalkan kekuasaan. Persoalan itu merupakan salah satu dari banyak poin yang mencuat dalam masalah yang rumit tersebut.

Assad bulan lalu bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskwa. Kedua pihak membingkai pembicaraan mereka sebagai bagian dari koordinasi melawan terorisme, label yang sering Suriah kenakan buat musuh-musuhnya.

"Rakyat Suriah praktis sendirian dalam melawan dan memerangi teroris internasional selama beberapa tahun terakhir," kata Putin ketika itu.

Meskipun ada dukungan seperti itu, Zakharova mengatakan bahwa negaranya tidak pernah mempertahankan Assad dalam kekuasaan sebagai syarat untuk setiap pembicaraan.

"Sama sekali tidak," kata juru bicara pemerintah itu. "Kami tidak pernah mengatakan hal tersebut."

Zakharova membawa fokus kembali ke soal terorisme. Ia mengatakan, para diplomat yang terlibat dalam pembicaraan Suriah, yang diharapkan untuk bertemu lagi dua minggu mendatang, perlu menyetujui daftar organisasi teroris. ISIS merupakan organisasi semacam itu yang paling terkenal dan dikecam, meskipun ada pertanyaan tentang siapa lagi yang harus dimasukkan dalam daftar tersebut.

"Sebuah keputusan dibuat bahwa para pakar kami pada masalah terorisme harus mengadakan konsultasi yang relevan untuk (mencapai kesepakatan) tentang masalah ini," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com